Kader PDI-Perjuangan Tapteng Tolak Rekomendasi DPP, Khawatirkan Kotak Kosong di Pilkada 2024

Kader PDI-Perjuangan Tapteng Tolak Rekomendasi DPP, Khawatirkan Kotak Kosong di Pilkada 2024
Kader PDI-Perjuangan di Tapteng tak inginkan kotak kosong terjadi. (kliksumut.com/Benny)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPTENG – Ratusan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Tapanuli Tengah menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPC PDI-P Tapteng, Rabu (28/8/2024). Demonstrasi yang berlangsung di Jalan Padangsidimpuan, Kelurahan Sibuluan Nalambok ini, menyoroti keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P yang memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan calon (paslon) Khairul Kiyedi Pasaribu – Darwin Sitompul sebagai Calon Kepala Daerah (Cakada) Tapanuli Tengah.

Keputusan tersebut menuai gelombang protes dari para kader, yang merasa bahwa DPP tidak mengedepankan aspirasi kader lokal dan mengabaikan potensi kader internal yang lebih memahami kondisi daerah. Timbul Panggabean, salah satu kader senior PDI-P Tapanuli Tengah, menyatakan kekecewaannya terhadap langkah partai yang menurutnya tidak sesuai dengan semangat perjuangan PDI-P.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: PDI Perjuangan Umumkan Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan

“Kami sangat terkejut dan kecewa. Partai ini seharusnya mengusung kader sendiri, sesuai dengan putusan MK Nomor 40, yang memungkinkan PDI-P untuk mengajukan calon dari internal partai. Namun hingga kini, kami tidak mendapatkan penjelasan yang memadai tentang alasan di balik keputusan ini,” ungkap Timbul dalam orasinya.

Menurut Timbul, banyak kader di Tapanuli Tengah yang mempertanyakan apakah Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, benar-benar mengetahui kondisi politik di daerah tersebut. Ia menyebut, pasangan calon yang diusung oleh DPP saat ini memiliki sejumlah masalah yang dapat berdampak negatif pada citra partai di mata masyarakat.

Aksi ini, lanjut Timbul, merupakan bentuk keprihatinan dan protes terhadap kebijakan DPP yang dinilai kurang berpihak pada aspirasi lokal. “Kami berharap suara kami ini didengar oleh Ibu Ketua Umum di Jakarta. Masih ada waktu untuk mengubah kebijakan, dan kami ingin ada perubahan di Tapanuli Tengah ini,” tegasnya.

Sebanyak 17 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-P di Kabupaten Tapanuli Tengah juga telah menandatangani pernyataan sikap yang menolak keputusan DPP tersebut. Mereka khawatir bahwa jika rekomendasi ini tetap dipertahankan, Pilkada 2024 di Tapanuli Tengah akan menghadapi situasi kotak kosong, yang akan merugikan PDI-P dan masyarakat setempat.

BACA JUGA: Edy Rahmayadi Pilih Hasan Basri Sagala sebagai Cawagubsu PDI Perjuangan di Pilgubsu 2024: Mengenal Lebih Dekat Sosok HBS

“Kami tidak membangkang, kami hanya ingin menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Sebagai kader yang hidup di tengah-tengah masyarakat, kami mendengar jeritan mereka yang tidak ingin Pilkada ini menghasilkan kotak kosong,” tutup Timbul.

Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya partisipasi kader lokal dalam pengambilan keputusan politik di daerah, serta mengingatkan DPP PDI-P untuk lebih memperhatikan aspirasi akar rumput agar tetap solid dan dipercaya oleh konstituen. (KSC)

Pos terkait