PALAS | kliksumut.com – Jembatan (Gorong-gorong) penghubung jalan Gunung Tua – Padang di Desa Menanti Kecamatan Hutaraja Tinggi Kabupaten Palas rusak berat, sehingga warga menggunakan batang pohon kepala sebagai gantinya agar dapat dilintasi kendaraan yang melintas, dikhawatirkan jika hal ini terus dibiarkan, akan dapat menimbulkan korban jiwa.
Kepada kliksumut.com yang kebetulan melintas, Sabtu (19/3/2022) beberapa tokoh masyarakat Padang Lawas menyuarakan agar Pemerintah Prov. Sumatera Utara dapat segera memperbaikinya karena dikhawatirkan akan jatuh korban jiwa jika batang pohon kelapa yang digunakan patah karena tidak mampu menahan beban kenderaan yang melintas.
BACA JUGA: Sarana Urgent, Bupati Taput segera Resmikan Jembatan Alternatif Masyarakat Aek Siansimun Menuju Pusat Kota
Terpisah, Wakil ketua DPRD Padang Lawas Sahrun Hasibuan mengakui bahwa hal itu sudah disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmanyadi, ”Selain kepada Gubernur, Kita juga telah koordinasi kepada PU PUR Pemprovsu UPTD Gunung Tua kerena ini merupakan jalan yang di biayai oleh Provinsi, dan semoga saja status jalan ini secepat mungkin untuk di jadikan status jalan Nasional.” kata Sahrun melalui pesan singkatnya Sabtu (19/03/2022).
Sementara Camat Hutaraja tinggi Sudariono S,Sos mengakui sudah mengetahui soal ambruknya Gorong Gorong itu, ia juga mengatakan telah berupaya memperbaiki seadanya. ” kita mengetahui sangat mengancam dan membahayakan pengguna jalan, oleh sebab itu kita menghimbau agar selalu waspada jika melewatinya”, katanya
BACA JUGA: Netizen Medan Himpun Rp58 Juta untuk Bangun Jembatan Roboh
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Frons Komunitas Indonesia satu (FKI-1) Kabupaten Padang Lawas Darwin Hasibuan mengatakan turut prihatin melihat kondisi Jalinsum di wilayah Kabupaten Palas ini.
“Saya merasa kecewa kepada Pemprovsu yang terkesan lamban dalam menangani jalan dan gorong – gorong yang hancur dan ambruk ini, saya gak yakin mereka menunggu ada dulu korban baru ada perbaikan, untuk itu kami berharap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi agar mendengarkan kita supaya masyarakat kita di Palas ini merasa tidak di anak tirikan,” ujarnya. (Darma Siregar)
