Jabidi : Siapa Bilang Akhyar Kader Mahal

Jabidi
Wakil Ketua Ansor Pusat H. A. Jabidi Ritonga
Jabidi
Wakil Sekretaris Jendral Ansor Pusat H. A. Jabidi Ritonga

MEDAN | kliksumut.com – Siapa yang bilang Akhyar kader mahal, malah ada harga, apalagi dengan sikap yang dia pertontonkan. Hanya memikirkan selamat dirinya sendiri, lebih tepat seperti benalu yang menempel di pohon.

Hal ini dikatakan Wakil Sekretaris Jendral Ansor Pusat H. A. Jabidi Ritonga, Kamis (30/1/20) saat memberikan informasi via WhatsApp.

Bacaan Lainnya

Baca juga : Kader Tak Taat, PDIP Usir di Pilkada

“Tidak ada kelogowoan dirinya (Akhyar), padahal kita ini hidup dan berjalan dengan banyak orang. Tentu bukan kita saja yang harus diperjuangkan,” ujarnya.

Lanjut, Karena orang lain juga, ada waktunya diperjuangkan. Bukan istilah anak medan, “mau awak saja pulak yang di perjuangkan”.

“Oiya, pastinya PDI Perjuangan jika mengeluarkan Akhyar dari partai tentunya, banyak pertimbangan. Tapi, bukan Akhyar mahal. Coba dicek sejarah bagaimana beliau (Akhyar) jadi wakil Dzulmi Eldin. Biar rakyat kota Medan faham dan asal ucap mahal,” terang tokoh Pemuda Medan yang kini pengurus Pusat Dibanom (NU).

Diutarakannya, Akhyar gegabah dan emosional dalam mengambil keputusan menjadi Kader Demokrat, sebagaimana dibaca dimedia baik cetak maupun online. Dimana DPP PDI Perjuangan belum keluarkan rekomendasi siapa yang mau ditunjuk untuk maju pada Pilkada Kota Medan. Pada 9 Desember 2020 mendatang.

“DPP PDI Perjuangan pada 17 Juni 2020 sudah menunjuk kadernya maju pada Pilkada Kota Medan hanya calon dari kota Medan yang belum ditunjuk,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Itu membuktikan masih ada proses dan tahapan yang harus di jalankan, bukan malah mengambil sikap lompat kepartai lain.

Baca juga : Apa Sudah Kau Buat Untuk PDI Perjuangan, Silahkan Keluar

“Saya kira ini bukan karakter pemimpin yang baik, tidak konsisten dan tidak berkomitmen. Jika, dalam suatu persahabatan entah apalah disebut,” tegasnya

Diutarakannya, Padahal selama ini aspirasi politiknya ini sudah di akomodir, contoh jadi pengurus PDI Perjuangan baik Medan dan Sumut, jadi anggota DPRD Medan serta jadi Wakil Walikota Medan.

“Memang bisa jadi anggota DPRD Medan kalau bukan kader dan Wakil Walikota Medan jika tidak karena partai?,” tanya Jabidi. (Alian)

Pos terkait