Isu Pengawal Paslon MAMA Bawa ‘Senpi’, Kapolres Tapteng Tegaskan Tidak Ada Senjata Api Terlibat

Isu Pengawal Paslon MAMA Bawa 'Senpi', Kapolres Tapteng Tegaskan Tidak Ada Senjata Api Terlibat
Kapolres Tapteng, AKBP Basa Emden Banjarnahor. (kliksumut.com/Benny)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPTENG – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah, isu tentang pengawalan pasangan calon (paslon) MAMA yang diduga membawa senjata api (senpi) tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Menanggapi kabar tersebut, Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, memberikan klarifikasi tegas bahwa tidak ada senjata api yang digunakan oleh personel pengawal paslon tersebut.

Dalam keterangan yang disampaikan pada Minggu (10/11/24), Kapolres AKBP Basa Emden Banjarnahor menjelaskan bahwa setiap paslon telah diberi pengawalan ketat sesuai dengan standar operasional prosedur dari Mabes Polri. Pengawal paslon, yang terdiri dari personel Polri, telah melalui serangkaian tes psikotest dan pemeriksaan kesehatan, sehingga terjamin profesionalisme dan keamanan mereka.

BACA JUGA: Polres Tapteng Terbitkan Status DPO Terhadap 7 Anggota KPPS Desa Muara Ore dalam Kasus Pidana Pemilu 2024

“Terkait adanya tuduhan bahwa pengawal membawa senjata api, kami pastikan bahwa itu tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan serta analisa dari rekaman video, tidak ada bukti bahwa pengawal melekat paslon tersebut membawa atau menggunakan senjata api inventaris,” jelas AKBP Basa Emden Banjarnahor.

Kronologi Kejadian: Handphone Pecah dan Salah Paham

Menurut keterangan yang diberikan Kapolres, insiden ini terjadi saat debat terbuka berlangsung. Di tengah keributan yang muncul, salah satu personel pengawal yang berada di belakang barisan pendukung berusaha maju ke depan untuk mengendalikan situasi. Namun, ia terjatuh sehingga mengakibatkan handphonenya pecah. Selain itu, karena terjatuh, ia merasakan sakit di bagian pinggang, sehingga terlihat seolah-olah sedang mengambil sesuatu dari pinggangnya.

“Persepsi salah dari beberapa pendukung yang menyaksikan kejadian ini mungkin menganggap personel tersebut mengeluarkan senjata api, padahal sebenarnya ia sedang memegang handphone-nya yang rusak. Setelah kami dalami, kami pastikan tidak ada penggunaan atau kepemilikan senjata api oleh personel tersebut,” tegas Kapolres.

Penegasan Netralitas Polri dalam Pilkada

Kapolres Tapteng juga menekankan pentingnya netralitas Polri dalam setiap tahapan Pilkada, sesuai dengan instruksi langsung dari Kapolri dan Kapolda. Polri tetap profesional dan netral, dengan tujuan menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh tahapan Pilkada.

“Polri netral dalam pelaksanaan Pilkada, tidak ada keberpihakan. Kami diinstruksikan untuk menjaga suasana damai dan kondusif,” ujar AKBP Basa.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Polres Tapteng Siapkan Tim Khusus untuk Tangkap Pelaku Pembakaran Rumah di Sarudik

Ajakan Pilkada Damai dan Pesan Hari Pahlawan

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Kapolres Tapteng mengimbau masyarakat untuk menjaga kerukunan dan persatuan di tengah perhelatan Pilkada. Ia berharap para paslon, tokoh masyarakat, dan seluruh warga dapat ikut serta menjaga stabilitas keamanan dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.

“Jangan sampai ambisi pribadi atau kelompok merusak persatuan bangsa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita,” pungkasnya.

Kapolres Tapteng menutup keterangannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah untuk berpartisipasi dalam Pilkada damai dan menghargai setiap tahapan proses demokrasi demi kemajuan daerah. (KSC)

Pos terkait