Intensitas Curah Hujan Tinggi, Jembatan Gantung Desa Lau Renun Ambruk, Akses Pertanian Terputus

Intensitas Curah Hujan Tinggi, Jembatan Gantung Desa Lau Renun Ambruk, Akses Pertanian Terputus
Jembatan gantung yang dibangun dengan Dana Desa Tahun 2018, di Desa Lau Renun Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi ambruk akibat tingginya curah hujan (12/10/2024). (kliksumut.com/Herman Harahap)

REPORTER: Herman Harahap
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | KARO – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir besar yang merendam puluhan rumah dan permukiman warga di Desa Lau Renun, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sabtu (12/10/2024). Selain merendam permukiman, banjir juga merubuhkan jembatan gantung yang menjadi akses vital warga desa.

Kepala Desa Lau Renun, Losta Sembiring Depari, menyampaikan kepada wartawan bahwa luapan air Sungai Lau Renun begitu cepat naik dan mengejutkan warga. “Jembatan gantung yang dibangun menggunakan Dana Desa (DD) pada tahun 2018 dengan biaya sekitar Rp 250 juta turut ambruk diterjang banjir,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Bupati Karo Bahas Laporan Prastudi Kelayakan KPBU SPAM, Dorong Peningkatan Layanan Air Minum

Selain jembatan, lahan pertanian warga yang meliputi tanaman coklat dan jagung, diperkirakan puluhan hektar, juga rusak parah. Akses menuju lahan pertanian kini terputus, karena jembatan gantung tersebut merupakan jalur utama bagi petani menuju sentra pertanian. Jembatan itu juga sering digunakan sebagai jalan alternatif oleh warga Desa Lau Njuhar I dan sekitarnya untuk mempersingkat jarak tempuh.

Losta menambahkan bahwa akses jalan menuju Desa Renun juga hampir terputus. “Di simpang tiga dekat Gapura Selamat Datang, jalan amblas sedalam 5 meter akibat tergerus banjir. Saat ini, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas,” jelasnya.

BACA JUGA: Walaupun Diguyur Hujan Deras, Polres Nias Selatan Tetap Semangat Bantu Warga Membersihkan Material Longsor

Warga sekitar terpaksa membuka jalan baru secara manual dan menimbun jalan yang rusak dengan swadaya. Pemerintah Desa Renun telah berkoordinasi dengan Forkopimca Tanah Pinem dan BPBD Dairi untuk mendirikan dapur umum guna membantu masyarakat yang terdampak.

Dengan rusaknya infrastruktur penting ini, warga berharap ada penanganan cepat dari pemerintah daerah dan dinas terkait untuk memperbaiki akses jalan dan jembatan, serta membantu warga dalam proses pemulihan pasca banjir. (KSC)

Pos terkait