Namun lanjut, Naslindo, masih ada tantangan untuk dua bulan berikutnya, yakni November dan Desember 2022. Terlebih menjelang momentum hari besar keagamaan, Natal dan Tahun Baru. Sebab biasanya konsumsi meningkat, banyaknya masyarakat yang berlibur ke tempat wisata, atau mudik menggunakan tiket pesawat yang kemungkinan harganya naik.
“Tentu kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh kabupaten/kota untuk bisa menjaga dari sisi ekonomi, khususnya ketersediaan bahan pokok ini menjelang akhir tahun bisa cukup,” jelasnya.
BACA JUGA: Sudah 14 Kasus Ginjal Akut, Gubernur Sumut Siapkan RS dan Gratiskan Pengobatan
Dengan begitu, kata Naslindo, sebagaimana pesan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, inflasi harus dapat terkendali. Setidaknya berada di bawah rata-rata nasional, mengingat faktor daya beli masyarakat, khsusnya berpenghasilan rendah terhadap sejumlah kebutuhan pokok.
“Jadi Bapak Gubernur, selalu dalam rapat pengendalin inflasi mengarahkan agar ketahanan pangan itu bisa kita wujudkan dengan memberikan berbagai program di sektor pertanian, juga mendorong sektor ril melalui pembiayaan KUR,” katanya.
Pemprov Sumut sendiri, katanya, juga menerjemahkan upaya pengendalian inflasi melalui dinas terkait, bersama pemerintah kabupaten kota, serta seluruh pemangku kepentingan seperti Bulog, OJK dan BI yang juha punya peran penting. (Wl)