JAKARTA | kliksumut.com – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengumumkan terdapat enam orang dokter yang meninggal dunia dalam upaya mengobati pasien terinfeksi virus corona (Covid-19). Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari yang diumumkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
“IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19,” ulas akun twitter PB IDI, @PBIDI, pada Minggu (22/3/2020).
Dalam pengumuman atas nama Ketua Umum PB ID Daeng M. Faqih, disebutkan para dokter yang terinfeksi dan meninggal dunia karena virus corona yakni dr. Hadio Ali, SpS anggota IDI Cabang Jakarta Selatan. Selanjutnya, dr. Djoko Judodjoko, Sp.B anggota IDI Cabang Kota Bogor.
Baca juga : Positif Covid-19, Dunia Kesehatan Berduka Dokter Senior Djoko Judodjoko Meninggal
Dokter yang juga menjadi korban pandemi corona yakni dr. Laurentius P. Sp.Kj, anggota IDI Cabang Jakarta Timur, dr. Adi Mirsaputra, Sp.THT anggota IDI Cabang Kota Bekasi dan dr. Ucok Martin, Sp.P anggota IDI Cabang Medan.
“Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT,” ucap Ketua PB IDI Daeng M. Faqih.
Sebelumnya, ucapan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah tenaga medis yang merawat pasien virus corona disampaikan oleh pemerintah. Juru bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya para tenaga medis tersebut.
“Pemerintah menyatakan keprihatinan mendalam dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas beberapa tenaga kesehatan yang terpaksa harus menjadi korban dari penyakit Covid-19,” ucap Yuri.
Dokter yang tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dilaporkan meninggal akibat Covid-19 yakni Hadio Ali Khazatsin, Djoko Judodjoko, dan Adi Mirsa Putra.
Gugurnya dokter tersebut ada yang disebabkan karena terinfeksi virus corona dan ada juga yang mengalami kelelahan yang berat. Perjuangan tiga orang tersebut diapresiasi oleh pemerintah sebab telah mengabdi hingga akhir hidup kepada bangsa dan negara.
Profil dokter yang telah gugur, masing-masing Hadio Ali merupakan ahli saraf yang praktik di Rumah Sakit Premier Bintaro. Djoko Judodjoko merupakan spesialis bedah dan Adi Mirsa Putra yang merupakan spesialis telinga hidung tenggorokan (THT).
Baca juga :;700 Ribu Warga Indonesia Diprediksi Pemerintah Terpapar Virus Corona
“Pemerintah bersedih untuk ini, dan kami menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya. Yakinlah, kita berada dalam pengabdian yang benar, profesional dan kita berikan semuanya untuk kebaikan rakyat kita yang dicintai ini,” jelasnya.
Achmad Yurianto mengingatkan bagaimana pembatasan sosial harus dilakukan pada saat melakukan kegiatan sosial. “Saling mengawasi, mengingatkan dan kemudian saling membantu, karena pada hakikatnya inilah jati diri bangsa yang selalu bergotong royong, selalu memiliki tenggang rasa sosial, bersama-sama menghadapi Covid-19,” katanya. (sumber-bisnis)