Korban LM (59) tewas gantung diri pertama sekali diketahui oleh suaminya BM (58) yang baru pulang dari pakter tuak.
Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan Lubis, Jumat (15/5/20) membenarkan peristiwa tersebut. Kapolsek Labuhan Ruku dan personil langsung turun ke TKP begitu menerima laporan dari Kepala Desa setempat.
Baca juga : Tukang Eggrek Sawit Terharu Kapolres Batu Bara Sembako Saat Kerja Diladang
Dikatakan, korban LM tewas setelah gantung diri dengan mengikatkan lehernya menggunakan kain sarung ke tiang besi jemuran di dapur. Korban diduga stres akibat cacat mata sebelah kiri terkena lumpur di sawah yang dideritanya selama bertahun- tahun.
Menurut keterangan suami korban BM kepada petugas, pada Kamis (14/5/20) sekira pukul 14.00 Wib korban bersama dirinya menonton TV di rumah.
Kemudian sekira sejam kemudian suami korban ijin berangkat ke sawah sedangkan korban tinggal dirumah sendirian. Sekira pukul 17.00 Wib suami korban pulang dari sawah namun tidak menemukan korban dirumah
Karena tidak menemukan istrinya di rumah, lalu suami korban pergi ke pakter tuak milik M. Panjaitan di dusun yang sama.
Selanjutnya sekira pukul 21.00 Wib suami korban menelepon istrinya dari pakter tuak namun tidak diangkat. Akhirnya sekira pukul 23.30 Wib suami korban pulang dari pakter tuak dan pada saat mau masuk kerumah pintu depan terkunci.
Mengetahui pintu depan terkunci kemudian suami korban masuk dari pintu belakang dan melihat korban sudah dalam posisi tergantung di tiang jemuran di dapur.
Baca juga : Lagi 119 TKI Ilegal Dari Malaysia Mendarat Di Pelabuhan Tanjung Tiram Batu Bara
Informasi yang diperoleh dari rumah duka, korban nekad mengakhiri hidupnya dengan melakukan gantung diri diduga stres akibat cacat mata sebelah kiri terkena lumpur di sawah yang dideritanya selama bertahun- tahun.
Pihak keluarga hanya bisa pasrah menerima musibah tersebut, dan menolak untuk dilakukan otopsi oleh pihak kepolisian. (Plk)
