Heboh, Beredar Formulir Dukung Dolly Pasaribu Calon Bupati Independen di Pilkada Tapsel

Heboh, Beredar Formulir Dukung Dolly Pasaribu Calon Bupati Independen di Pilkada Tapsel
contoh formulir dukungan yang beredar.

REPORTER: Y Martin Panggabean
EDITOR:Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPANULI SELATAN – Masyarakat Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dihebohkan dengan beredarnya formulir dukungan untuk pencalonan kembali H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu SPt, MM yang saat ini masih sebagai Bupati Tapsel untuk Pilkada 2024, namun lewat jalur perseorangan atau independen.

Seperti ditemukan wartawan di tengah-tengah masyarakat Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Muaratais pada Rabu (27/03/2024), Beberapa warga mengaku formulir itu dibagi-bagikan saat pengajian akbar BKMT oleh aparat desa/kelurahan serta kecamatan termasuk untuk para THL dan penyuluh KB dan penyuluh pertanian.

Formulir yang di sudut kanan atas terdapat kolom berisi tulisan MODEL B.1.KWK PERSEORANGAN itu merupakan Surat Pernyataan Dukungan kepada Bakal Pasangan Calon Perseorangan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota.

BACA JUGA: Bupati Tapsel Tebar Benih Ikan Nila di Muara Purba Nauli dan Sori Manaon

Di bawah baris isian nama dan identitas orang yang mengisi formulir tersebut, terdapat pernyataan kesukarelaan mendukung Bakal Pasangan Calon Perseorangan di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan tahun 2024.

Namun yang terisi dan diketik baru nama calon Bupati H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, SPt. MM. Untuk Wakil Bupati masih kosong.

Setiap orang yang mengisi formulir itu diminta melampirkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk Elektronik/Surat Keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Apabila sudah dilengkapi, nantinya surat pernyataan ini akan dijadikan bukti dukungan terhadap Bakal Pasangan Calon Perseorangan.

“Saya sudah dapat informasi ini sejak dua bulan lalu. Proses penyebarannya bermacam-macam, ada yang lewat Kepala Dinas ke Camat dan diteruskan ke kelurahan/desa,” kata Abdul Karim Dalimunthe warga di Kecamatan Angkola Muaratais.

Sementara Baginda Tigor Siregar di Kecamatan Sipirok mengatakan, formulir dukungan untuk Calon Bupati Perseorangan atas nama Dolly Pasaribu itu juga disebarkan oknum Kecamatan, para pimpinan dan pengurus organisasi kemasyarakatan. Seperti ke anggota pengajian akbar BKMT.

Menyikapi beredarnya formulir dukungan calon perseorangan ini, pengamat politik Tapsel Aulia Akbar Pulungan mengaku sudah mendengarnya. Namun ia tidak mau berkomentar banyak, karena belum mendapat informasi valid siapa pengedarnya dan siapa yang suruh.

“Saya ada minta penjelasan ke salah seorang pejabat di kecamatan. Dia malah mengirimkan isi pesan perintah seorang Kepala Dinas lewat pesan group WA ke mereka. Saya tanya apa ini sepengetahuan Bupati Tapsel, dia justru minta saya yang mengartikannya,” sebut Aulia.

Adapun isi pesan chat WA itu berupa contoh formulir dukungan untuk calon perseorangan yang untuk Calon Bupati Tapanuli Selatan tahun 2024 tertulis nama H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu SPt, MM. Sedangkan nama Calon Wakil Bupati dikosongkan.

Kemudian ada narasi atau pesan perintah di bawahnya yang berbunyi, “Bapak dan ibu, menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya tentang dukungan seperti contoh tabel di atas, mulai besok sudah bisa diserahkan kepada bapak Rahmat Suhemi Kabid K3. Demikian disampaikan atas perhatian bapak dan ibu kami ucapkan terimakasih”.

Ditegaskan Aulia, pesan ini murni dikirimkan oleh seorang pejabat kecamatan kepadanya. Yakni menjawab pertanyaan tentang apakah benar ada peredaran formulir dukungan yang melibatkan aparat pemerintah untuk Dolly Pasaribu mencalon Bupati Tapsel lewat jalur perseorangan.

“Kita belum mau membahas perkembangan terakhir perpolitikan di Tapsel dan mengait-ngaitkannya dengan ini dan itu. Namun andai Dolly Pasaribu benar-benar maju dari jalur perseorangan dan bukan dari usungan partai politik, saya tidak heran dengan itu,” jelasnya.

Aulia beralasan, meski saat ini Dolly Pasaribu adalah Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Tapsel, sebelum Pemilu kemarin sudah gempar di banyak media memberitakan Fraksi Partai Gerindra DPRD Tapsel berulangkali mendemo kebijakan Dolly sebagai Bupati Tapsel yang tidak berpihak kepada rakyat. Bahkan sampai-sampai membawa replika rudal scud.

Sisi lain info berkembang dimasyarakat bahwa ketika pemilihan legislatif (Pileg) kemarin, Dolly diduga mengarahkan masyarakat untuk tidak memilih Caleg DPRD dari Partai Gerinda dan kenyataannya Partai Gerinda di Tapsel di pemilu kemarin perolehan suaranya turun drastis, sehingga kehilangan 3 kursi yaitu 8 kursi di pemilu 2019, di Pemilu tahun 2024 ini menjadi 5 kursi.

Demikian juga halnya untuk DPR RI dan DPRD Propinsi suara partai Gerindra turun drastis yang mengakibatkan kursi DPRD provinsi dari Gerindra dapil sumut 7 yang salah satunya daerah Tapsel berkurang 1 kursi yaitu tahun 2019 sebanyak 2 kursi dan tahun 2024 ini tinggal 1 kursi.

Atas sikap ambivalen atau campur aduk Dolly ini, menjadi perbincangan hangat di Tapsel karena disatu sisi Dolly adalah Ketua Dewan Penasehat Gerindra Tapsel, tetapi dalam pileg yang lalu tidak mendukung caleg Gerindra.

“Yang bikin paling heran dan saya sayangkan adalah, info pembagian formulir dukungan pencalonan Dolly Pasaribu yang dibarengi kata-kata pengancaman kepada ibu-ibu anggota pengajian akbar BKMT. Jika tak mau mengisi formulir itu, maka akan dikeluarkan dari kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Informasi itu yang membuat miris hati saya,” terangnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pemkab Tapsel Optimis Desa Aek Gunung Raih Juara Lomba Desa Terbaik KKBPK 2024

Aulia berpesan, setiap warga negara Indonesia memiliki hak dipilih dan memilih. Hanya orang yang sedang dicabut haknya saja yang tidak boleh mencalonkan diri di Pilkada. Pilihan dan dukungan warga tidak boleh dipaksakan dan apalagi diancam-ancam.

“Silahkan berkontestasi sehat. Maju dari jalur manapun silahkan saja, misalnya jalur perseorangan karena tidak mendapat dukungan partai ataupun dari usungan partai politik, itu sah-sah saja. Tetapi janganlah mentang-mentang masih memegang kekuasaan, lalu semena-mena melanggar aturan dan pemaksaan dengan menggunakan aparat pemerintah,” pesan Aulia. (KSC)

Pos terkait