MEDAN | kliksumut.com – Bagaimana orang tak suka sama Hasyim yang saat ini menjadi Ketua DPRD Medan. Rupanya punya rahasia yang harus dipelajari dengan seksama. Adapun rahasianya hanya sedekah yang tak memandang suku, agama dan rasnya serta daerah yang mau diberikan sedekah atau bantuan. Apapun bentuk bantuan, baik secada materi maupun tunai.
Hal ini terbukti hari ini, saat insan pers mengikuti kegiatan Hasyim Ketua DPRD ketika memberikan tali asih kepada Arry Darma yang merupakan seorang pemahat Patung Guru Patimpus pendiri kota Medan 1 Juli 1590.
Baca juga : Hasyim : Pemko Medan Harus Bantu Sembako Untuk Masyarakat Saat Corona
Hasyim Se menceritakan, pemberian bantuan atau tali asih itu awal mulanya ada informasi oleh salah seorang jurnalis yang juga seniman bernama Choking Soesilo Sakeh mengatakan, bahwa Arry Darma merupakan pemahat patung Guru Patimpus.
“Dari sejarah yang dibaca Guru Patimpus adalah pemerkarsa jadi kota Medan, itu pula yang membuat rasa ingin membantu Arry Dharma” katanya Kamis (24/09/20) saat ditemui diruangan.
Lanjutnya, Kita harus menghargai para pendiri sejarah khususnya kita yang tinggal dikota Medan. Bayangkan saja, kita yang ngakunya anak Medan tak tahu siapa pendirinya.
“Jadi ini merupakan ilmu pengetahuan alias sejarah yang cukup baik. Ingat jangan pernah lupakan sejarah” pinta Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan didampingi Rion Aritonang SH
Kepala Badan Bantuan Hukum Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Kota Medan
Ditambahkannya, selama ini kita hanya mengenang Hari Ulang Tahun Kota Medan aja, tapi kurang peduli siapa pendirinya. Selain itu juga, sepertinya lebih tidak peduli lagi dengan sang pemahat patung Guru Patimpus. Padahal membuat patung sang pendiri kota Medan tidak gampang.
“Karena tidak ada foto yang menjadi aspirasi untuk membuat patung sang tabib ternama. Apalagi membuat patung itu tidak gampang, penuh karya seni yang indah,” Kata Ketua DPRD Medan Hasyim SE didampingi Rion Aritonang Ketua Persaudaraan Jawa Batak Tionghoa (Pejabat) Kota Medan.
Arry Dharma (80) pemahat patung Guru Patimpus mengatakan, ketika membuat patung pendiri kota Medan terlebih dahulu harus memanggil beberapa keturunan Guru Patimpus untuk mencocokkan wajah pendiri kota Medan. Hal ini bertujuan mana tahu ada reingkarnasi dari keluarga dari wajahnya.
Baca juga : Hasyim : Jangan Asal Kritik, DPRD Medan Lakukan Peyemprotan dan pembagian Masker serta Hand Sanitizer Kemasyarakat
“Setelah itu dilukis dari kumpulan wajah keturunan Guru Patimpus (yang juga merupakan tabib ternama). Dan hasil lukisan tersebut diperlihatkan kepada keluarga. Lalu pihak keluarga, mengatakan ini benar wajah Guru Patimpus, barulah dibuat patungnya,” katanya. (Alian)
