Harimau Terkam 2 Warga di Langkat Punya Kalung Khusus di Leher

Harimau Terkam 2 Warga di Langkat Punya Kalung Khusus di Leher
GPS COLLAR: GPS Collar pada leher seekor harimau bermanfaat untuk mendeteksi posisi satwa dengan prinsip Global Possition System (GPS) (FOTO: Ist)

REPORTER: E. Junaidi
REDAKTUR: Ahmad Zulfikar Sagala

KLIKSUMUT.COM | LANGKAT – Dalam sepekan, dua warga nyaris tewas diterkam harimau Sumatra (Pathera Tugris Sumatrea) di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

Korban pertama adalah seorang petani cabai, Jerimia Peranda Ginting (30), warga Dusun Barak Eter, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Senin (11/3/2024) sore.

Ayah korban Jerimia, Ramli Ginting (52) mengatakan, harimau yang memangsa anaknya memiliki gelang pada bagian leher yang dilengkapi benda berbentuk segi empat lebih kurang sebesar kotak korek api.

BACA JUGA: Petani Cabai Nyaris Tewas Diterkam Harimau di Langkat

Gelang itu terlihat jelas ketika ia berjibaku menyelamatkan nyawa anaknya saat diterkam harimau ketika memanen cabai di ladangnya, dekat perbatasan kawasan TNGL sekira pukul sekira pukul 17.30 WIB.

“Bentuk harimaunya, warnanya kuning belang-belang. Disininya ada di lehernya itu kayak tali pinggang, ada benda segini dilehernya,” ujar Ramli sambil mengangkat tangannya membentuk kotak.

Empat hari berikutnya, seorang buruh panen sawit, Muhammad Ikhwan Sembiring (41), juga nyaris tewas akibat diserang harimau Sumatera di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten Langkat, Kamis (14/3/2024) sekira pukul 17.20 WIB.

BACA JUGA: Harimau Kembali Mengganas di Langkat, Kali Ini Terkam Buruh Panen Sawit

Marwan (40), warga Dusun Damar Hitam, Desa Mekar Makmur mengatakan, berdasarkan keterangan korban Muhammad Ikhwan Sembiring, harimau yang menyerangnya juga memiliki gelang khusus pada bagian leher.

“Iya. Ada gelangnya. Pakai gesper kayak sabuk gitu. Itu kata korban,” sebut Marwan.

Hal itu juga dibenarkan Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan. Pihaknya mendapat informasi dari keluarga para korban, harimau yang menyerang warganya mengenakan tanda khusus pada bagian leher.

“Kuat dugaan, harimau ini merupakan harimau yang sama yang menyerang warga Desa Harapan Maju empat hari lalu, karena ciri-cirinya sama, memakai gasper di leher,” sebut Iqbl.

BACA JUGA: Pasca Harimau Mengganas di Langkat, Camat Sei Lepan Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Pengamat Kehutanan yang juga Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kehutanan (IKAHUT) Universitas Sumatera Utara (USU), Yudha Lesmana mengatakan, gelang pada leher harimau adalah GPS Collar, sebuah alat bantu untuk melacak, mengumpulkan data, dan mengamati perilaku satwa liar.

GPS Collar merupakan teknologi yang berfungsi untuk mendeteksi posisi satwa dengan prinsip GPS yang diletakkan pada bagian leher. GPS Collar banyak digunakan untuk melihat pola pergerakan dan luas wilayah jelajah pada satwa-satwa dilindungi dan terancam punah seperti harimau Sumatra, gajah, orangutan atau hewan dilindungi lainnya,” jelas Yudha.

Bagian-bagian pada GPS Collar, sebut Yudha, terdiri dari enam buah saluran GPS receiver, modem radio untuk komunikasi data, memori non-volatile, dan pemancar VHF bebas. Data dapat diterima melalui sinyal yang menghubungkan antara GPS Collar dan PC.

GPS Collar menerima sinyal dari berbagai satelit yang memungkinkan perhitungan posisi secara otomatis dengan akurasi 25 meter,” tutup Yudha. (KSC)

Pos terkait