KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Antusiasme para ustad dan ustazah serta para santriwati di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan patut diacungi dua jempol. Mereka menyadari di era digital ini pilihan memperdalam teknik jurnalistik media online menjadi hal yang mutlak dan perlu.
Hal itu terlihat dari semangat dan dinamisnya diskusi jurnalistik yang mengambil topik “Sharing Moment: Menelisik Lebih Dalam Dunia Jurnalistik” bersama Puji Santoso, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sekaligus Pemimpin Redaksi media online www.kliksumut.com, di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Sabtu (9/3/2024) siang.
BACA JUGA: Turut Andil Pecahkan Rekor MURI, Pemred Kliksumut.com Berikan Orasi Ilmiah Dosen Terbanyak UMSU
Puji mengatakan bahwa menulis berita online adalah keterampilan penting untuk berbagi informasi dengan pembaca atau audiens di era digital saat ini.
Dengan pembaca yang semakin suka dengan kecepatan, akurasi, informatif, dan menguasai teknik penulisan, maka platform berita online semakin sangat diperlukan.
“Maka pilihan para santri dan para pengasuhnya (ustadz) untuk mengulik dan mendalami seluk beluk media dan jurnalistik adalah pilihan cerdas untuk menghadapi era yang serba digital ini,” kata Puji.
Sebelumnya, Wakil Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, Ustadz Carles Ginting, mengungkapkan bahwa program pemahaman dan peningkatan pengetahuan tentang media dan jurnalistik sudah sejak lama menjadi program wajib di pesantren Ar-Raudlatul Hasanah.
Program ini, menurut Ustadz Carles, berada dalam program bidang pendidikan pesantren ini diikuti oleh para santri dan santriwati yang dinilai cakap dalam hal-hal yang berhubungan kegiatan tulis menulis.
Program ‘sharing moment jurnalistik’ ini, masih menurut Ustadz Carles, juga menjadi fokus utama pesantren khususnya untuk bidang kehumasan. Bidang kehumasan pesantren, lanjut dia, saat ini sedang serius membangun profil kehumasan di pesantren agar lebih profesional dalam memproduksi berita yang terkait dengan aktivitas komunikasi dan informasi pesantren Ar-Raudhatul Hasanah.
“Para santriwati yang mengikuti acara ‘sharing moment jurnalistik’ ini adalah mereka yang sengaja dipilih para wali kelas mereka karena minat dan bakat mereka dalam bidang jurnalistik cukup tinggi. Kita harapkan adik-adik santriwati ini kelak dapat memahami seluk beluk jurnalistik dan mahir menulis untuk mengembangkan media internal di pesantren,” ujar Ustadz Carles, yang juga seorang magister ilmu komunikasi ini.
Para pengasuh dan wali santriwati ini mengaku senang dengan ‘sharing moment jurnalistik’ yang disampaikan Puji Santoso ini. Mereka mengharapkan acara seperti ini dapat menjadi program rutin yang diadakan pihak pengelola pesantren demi terbangunnya profil santri dan santriwati yang sadar media di era digital saat ini.
Pada bagian lain dan ‘sharing moment jurnalistik’ itu, Puji Santoso banyak menekankan jajaran humas Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah untuk tidak menganggap remeh hal sekecil apapun terkait produksi berita maupun pengelolaan media pesantren.
BACA JUGA: Khairul Muslim Dilantik jadi Ketua Forum Pemred Media Siber Sumut
Hal ini, lanjut dia, karena mempertimbangkan bahwa bagian humas adalah ujung tombak citra dari sebuah lembaga atau organisasi atau perusahaan. Semakin baik kinerja kehumasan, maka akan semakin baik citra lembaga.
“Sebaliknya, humas yang dinilai tidak profesional dalam mengelola media dan memproduksi berita atau tulisan, maka hal itu akan sangat mempengaruhi citra lembaga di mata para pemangku kepentingan (stake holder), yakni publik luas. Tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga atau perusahaan tertentu itu salah satunya dapat diukur dari kiprah dan kapabilitas pimpinan humas dan staf humasnya,” ungkap Puji. (KSC)
