Sebelumnya dalam Rakornas, Presiden RI Joko Widodo mengatakan akibat kondisi global saat ini yang tidak stabil, 60 negara terancam tumbang. Lebih dari itu, 345 juta orang dari 85 negara terancam kelaparan akut, karena itu Presiden meminta semua daerah bekerja lebih serius.
Ada lima daerah yang inflasinya menjadi perhatian Joko Widodo yaitu Jambi (8,55%), Sumbar (8,01%), Babel (7,77%), Riau (7,04%) dan Aceh (6,97%). Joko Widodo meminta semua provinsi untuk bekerja di atas standar dan memperhatikan secara detail inflasi daerahnya.
“Perhatikan benar-benar, kondisinya tidak biasa, jadi kita juga harus bekerja di atas standar. Saya lihat realisasi APBD juga masih di angka 33,3,%, padahal kalau realisasinya bagus akan menambah perputaran uang di daerah dan membantu pertumbuhan ekonomi,” kata Joko Widodo saat membuka Rakornas dari Istana Negara, Jakarta.
BACA JUGA: Gubernur Dukung Penuh Polda Bersihkan Narkoba dan Judi dari Sumut
Ketua TPI Pusat dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selain kondisi global yang belum stabil faktor cuaca juga memicu tingginya inflasi, karena mempengaruhi produksi. Walau begitu, menurutnya harga pangan secara nasional sudah stabil seperti beras, daging sapi, daging ayam, gula, cabe merah sudah turun.
“Kami laporkan harga bahan pangan kita relatif stabil, bahkan daging ayam di bawah Rp20.000, terlalu rendah,” kata Airlangga.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan meningkatnya harga transportasi termasuk udara, karena naiknya harga bahan bakar minyak global. Walau begitu, menurutnya ini bisa diatasi dengan kebijakan pemerintah melalui subsidi energi.
“Tekanan (inflasi) dapat tertahan seiring dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan subsidi energi,” kata Perry.
Hadir pada rapat ini di Istana Negara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju. Rapat ini juga dihadiri seluruh kepala daerah se-Indonesia secara virtual serta stakeholder terkait. (Wali)