Gelar ToT, BI Sumut Ajak Guru Tularkan Semangat Cinta Bangga Paham Rupiah kepada Siswa

Gelar ToT, BI Sumut Ajak Guru Tularkan Semangat Cinta Bangga Paham Rupiah kepada Siswa
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Suharman Tabrani saat beri edukasi kepada 130 guru SD, SMP, dan SMA/ SMK se-Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dan Tebingtinggi melalui program Training of Trainer (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.

MEDAN | kliksumut.com Bank Indonesia Sumatera  Utara beri edukasi kepada 130 guru SD, SMP, dan SMA/ SMK se-Kabupaten Serdang Bedagai ( Sergai) dan Tebingtinggi melalui program Training of Trainer  (ToT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, Selasa (12/9/2023).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Suharman Tabrani mengatakan, sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran, BI memiliki tugas untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sumatera Utara.

Karena itu, pentingnya menjaga keberadaan uang Rupiah yang merupakan komponen utama dalam menentukan kebijakan utama BI untuk kemaslahatan masyarakat.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Dirut Bank Sumut Ajak Anak Muda Bank Sumut Lebih Mengenal Sejarah

“Melalui program edukasi ToT ini
Bank Indonesia berharap kepada seluruh guru dapat menularkan semangat CBP Rupiah kepada para siswa di sekolahnya masing-masing serta kepada keluarga maupun rekan lainnya,” kata Suharman .

Setiap hari masyarakat Indonesia melakukan transaksi dengan menggunakan uang Rupiah. Akan tetapi, dia mempertanyakan apakah mereka sudah CBP terhadap Rupiah.

“Untuk itu pentingnya bagi kita  agar dapat mengenal lebih dalam tentang uang Rupiah. Karena itu merupakan simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Suharman.

Uang Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran tunai yang sah di Indonesia, sehingga masyarakatnya harus cinta bangga dan paham Rupiah.

Hal ini senada dengan tujuan tunggal BI, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Untuk itu perlunya ada integrasi fungsi Bank Indonesia yaitu sistem pembayaran, moneter dan stabilitas sistem keuangan.

“Karena itu, pentingnya menjaga keberadaan uang Rupiah yang merupakan komponen utama dalam menentukan kebijakan utama BI untuk kemaslahatan masyarakat,” papar Suharman.

Dijelaskannya, Bank Indonesia melakukan pengedaran uang Rupiah kepada masyarakat dalam berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung, Bank Indonesia membuka layanan kas penukaran uang Rupiah melalui kas mobil keliling.

Sedangkan secara tidak langsung, Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan untuk melakukan peredaran uang Rupiah dalam jumlah dan pecahan yang dibutuhkan masyarakat.

“Jika kita perhatikan uang Rupiah yang berada di tangan masyarakat saat ini tentunya dalam klasifikasi yang berbeda yaitu uang layak edar dan uang tidak layak edar,” katanya.

Masyarakat umumnya pasti menyenangi uang Rupiah dalam kondisi layak edar.

Hal ini terlihat pada momen Hari Besar Keagamaan dimana masyarakat sangat antusias dalam mendapatkan uang layak edar tersebut.

Suharman menyampaikan  masyarakat saat ini sudah dalam kondisi mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang.

Seiring dengan perkembangan zaman, maka diperlukan transformasi edukasi yang saat ini dikenal dengan nama CBP Rupiah.

Kepala Dinas Sumatera Utara diwakili Kepala Seksi SMA dan Pendidikan Khusus Wilayah III, Ali Azmiral menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya ToT CBP Rupiah kepada para guru SD, SMP, dan SMA/ SMK di Serhai dan Tebingtinggi.

“Kegiatann ini sebagai wadah akselerasi pengembangan CBP Rupiah kepada masyarakat di Sumut, khususnya Sergai dan  Tebingtinggi serta langkah positif dalam upaya meningkatkan mindset masyarakat tentang Rupiah,” ujarnya.

Senada Kepala Dinas Pendidikan Tebingtinggi Idam Khalid mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini.

Menurutnya dengan kegiatan ini masyarakat khususnya di kota Tebingtinggi dapat lebih Cinta Bangga Paham Rupiah, sehingga terhindar dari uang palsu ataupun uang mutilasi yang sangat viral beberapa waktu ini.

Beliau juga sangat interaktif terhadap acara ini. Hal itu ditandai dengan tindakannya
mengecek secara langsung kondisi uang Rupiah yang ada di saku para peserta.

Pada pelaksanaan kegiatan ini, Rudi Agustian dari Bank Indonesia membuka materi awal tentang CBP Rupiah kepada para peserta.

Disebutkannya, secara umum materi dibagi 3 bagian, yaitu Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.

Pertama, materi Cinta Rupiah yang berisi tentang bagaimana cara mengenali dan menjaga uang Rupiah dengan baik.

Kedua, materi Bangga Rupiah yang berisi tentang sejarah, cerita pahlawan, wisata dan tarian yang ada pada uang Rupiah.

Sedangkan materi Paham Rupiah berisi tentang bagaimana masyarakat untuk secara bijak dalam melakukan transaksi uang Rupiah.

Terkait dengan adanya berita tentang uang mutilasi, Bank Indonesia secara umum memberikan konfirmasi melalui berbagai kanal media seperti media sosial terkait keberadaan uang mutilasi tersebut.

BACA JUGA: PSMS Turunkan Pemain Andalan Hadapi Bank Sumut

Ibrahim Hasim dan Reza Febrian, dari Bank Indonesia pada kegiatan ini menyampaikan kepada seluruh peserta dengan adanya pemahaman CBP Rupiah yang baik, maka seyogyanya masyarakat akan dapat terhindar dari peredaran uang palsu maupun uang mutilasi.

Pada kesempatan ini seluruh peserta mendapatkan tips/ trik dan praktek secara langsung mendeteksi keaslian uang Rupiah dengan alat khusus dari Bank Indonesia.

Demikian juga Zulpan Riski dari Bank Indonesia memberikan literasi tentang keuangan digital dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sarana transaksi yang lebih cepat, murah, mudah, aman dan handal atau CEMUMUAH.

Melalui transaksi non tunai ini, masyarakat akan terhindar dari uang palsu maupun uang mutilasi.

Kepala Tim Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia, Azhari pada pertemuan itu menyampaikan kesempatan kepada para stakeholder seperti perbankan, pemerintahan, yayasan, sekolah, organisasi dan perkumpulan lainnya yang ingin mendapatkan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah dapat menghubungi Bank Indonesia terdekat.

“Dengan demikian kita harapkan agar masyarakat dapat aware terhadap uang Rupiah,” pungkas Azhari. (Swisma)

Pos terkait