Gedung Putih Bela Upaya Penutupan USAID 

Gedung Putih Bela Upaya Penutupan USAID 
Sejumlah tanda penghormatan diletakkan di bawah logo USAID yang telah disegel di markas lembaga tersebut di Washington, DC, pada 7 Februari 2025. (Foto: AFP/Mandel Ngan)

Partai Demokrat di Kongres telah mengkritik perubahan terkait USAID. Sebagian dari mereka berjanji akan menunda nominasi Kabinet Trump dan tidak akan memberikan suara pada rancangan undang-undang anggaran belanja pemerintah yang baru, sebagai bentuk protes.

KLIKSUMUT.COM | AMERIKA SERIKAT – Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Michael Waltz, pada Minggu (9/2/2025), membela rencana Presiden Donald Trump untuk menutup badan utama bantuan asing negara itu. Ia menyatakan bahwa “terlalu sering” badan itu tidak sejalan dengan kepentingan strategis AS dan buang-buang uang.

Waltz mengatakan dalam acara “Meet the Press” di saluran televisi NBC bahwa program Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), yang sering kali berupa bantuan pangan dan kemanusiaan di seluruh dunia, “tidak sejalan dengan kepentingan strategis AS seperti melawan China. Mereka melakukan berbagai hal lain yang sejujurnya, tidak sejalan dengan kepentingan strategis atau visi presiden.”

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Gubsu Terima Kunjungan USAID, Bahas Program Angka Kematian Ibu dan Bayi

Selain itu, Waltz menambahkan bahwa, “Sering kali, terlalu sering, hanya beberapa sen dalam satu dolar yang benar-benar sampai ke orang yang membutuhkan. Anggaran tidak digunakan dengan bijak di antara kontraktor besar, subkontraktor, dan kontraktor lokal. Kita perlu mencermatinya. Kita perlu bergerak cepat, dan itulah yang sedang dilakukan.”

Trump minggu lalu memerintahkan penutupan badan yang beranggotakan 10.000 pekerja dengan perkiraan kurang dari 300 orang yang pada akhirnya akan dipertahankan sementara program-program badan tersebut dialihkan kepada Departemen Luar Negeri atau dihentikan.

Seorang hakim federal di Washington pada Jumat (7/2/2025) memerintahkan penghentian sementara rencana untuk merumahkan ribuan staf USAID.

Pada hari yang sama, para pekerja mencopot nama badan tersebut huruf demi huruf dari pintu masuk kantor pusatnya di Washington.

Partai Demokrat di Kongres telah mengkritik perubahan terkait USAID. Sebagian dari mereka berjanji akan menunda nominasi Kabinet Trump dan tidak akan memberikan suara pada rancangan undang-undang anggaran belanja pemerintah yang baru, sebagai bentuk protes.

BACA JUGA: Pemprov Sumut dan Lima Kab/Kota Jalin Kerja Sama dengan USAID

Upaya menutup USAID adalah hasil yang paling nyata dari apa yang dilakukan miliarder Elon Musk dan timnya. Mereka ditugaskan Trump untuk mengkaji program-program dan legitimasi anggaran belanja di puluhan badan pemerintah federal.

Trump menawarkan hampir semua 2,3 juta pegawai sipil pemerintah kesempatan untuk mengundurkan diri dan terus menerima gaji hingga 30 September tanpa bekerja. Tetapi hakim federal menghentikan tawaran tersebut hingga ia mengadakan sidang ulang pada Senin sore mengenai legalitasnya. (VOA)

Pos terkait