Gas PT SMGP Menelan Korban, Sedikitnya 64 Warga Desa Sibanggor Keracunan

MADINA | kliksumut.com Pembukaan sumur pengeboran Gas milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang beroperasi di Desa Sibanggor Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal Propinsi Sumatera Utara menelan korban.

Sedikitnya ada 14 warga sudah di larikan ke RSU Panyabungan, mereka tata rata mengalami muntah dan mual.

BACA JUGA: Ketua PWI Madina: Pengeroyokan Wartawan di Madina Diduga Sudah Terencana

Camat Puncak Sorik Marapi Akhiruddin pada wartawan Minggu (06/03/2022) mengakui keberadaan pembukaan lubang sumur pengeboran di wellvad AAE desa Sibanggor Julu yang jaraknya sekitar 300 meter dari pemukiman warga.

Saat pembukaan sumur, warga merasakan ada udara yang janggal saat di hirup, bahkan warga mengalami muntah dan mual setelah menghirup gas tersebut.

”Saat di buka, warga merasa udara tidak baik sekakigus merasa mual dan muntah, saat itu warga langsung melapor kepada pemerintah setempat, dan kamipun langsung melakukan evakuasi terhadap warga yang keracunan ke RSUD Panyabungan,” kata Akhiruddin.

Pantauan kliksumut di RSUD Panyabungan, saat ini korban gas masih terus bertambah, sebahagian warga yang keracunan dibawa dengan menggunakan mobil pribadi serta ambulans,warga tersebut diduga karena keracunan gas H2S.

Sementara pihak perusahaan PT SMGP Roby yang dikonfirmasi mengatakan dirinya sedang berada di Jakarta, beliau membenarkan bahwa saat ini PT SMGP sedang melakukan kegiatan Well Test di Well Pad AAE di Desa Siabanggor Julu, pada Minggu (06/03/2022) sekira pukul 15.00 WIB.

Roby juga mengatakan pada saat pembukaan tidak terdeteksi adanya sebaran H2S, setelah pembukaan terdapat keluhan dari Masyarakat ada yang mencium bau H2S dan mengalami muntah dan lemas, mendapat keluhan dari masyarakat tim dilapangan langsung melakukan evakuasi warga ke RSUD Panyabungan.

Menurut informasi, hingga hari ini korban gas beracun Wellpad AAE PT. SMGP di Kecamatan Sibanggor Julu yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina sedikitnya mencapai 64 orang.

Rata-rata warga yang keracunan dalam kondisi lemas dan harus menggunakan bantuan oksigen, namun terlihat pihak RSUD Panyabungan telah melakukan perawatan intensif kepada seluruh korban.

Bupati Mandailing Natal HM. Jakfar Sukhairi Nasution, Wakapolres Madina Kompol Agus Maryana dan beberapa Kepala OPD serta beberapa tokoh masyarakat Mandailing Natal juga tampak langsung memantau para korban yang dirawat di RSUD Penyabungan.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Penganiayaan Wartawan, Kapolres Madina: “Segera Serahkan Diri, Sebelum Kami Lakukan Tindakan Tegas Dan Terukur”

Kepala RSUD Panyabungan Rusli Pulungan mengatakan gejala yang diderita para pasien yang datang pada umumnya keluhan di bagian pernafasan, kepala sakit, mual dan perut mulas.

”Saat ini telah diupayakan penanganannya secara maksimal dengan melihat kondisi pasien, pihak kami tetap standby, baik itu tenaga medis dan ruangan, kita akan bekerja maksimal mungkin melakukan perawatan,” ujarnya. (Darma Siregar)

Pos terkait