Forkopimda Sumut Shalat Gaib dan Doa Bersama Bagi Korban Tragedi Kanjuruhan

Salat Gaib Tragedi Kanjuruhan
Forkompinda Sumut Gelar Salat Gaib untuk Korban Tragedi Kanjuruhan (istimewa)

MEDAN | Kliksumut.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatera Utara menggelar shalat gaib dan doa bersama bagi korban tragedi Kanjuruhan. Kegiatan tersebut berlangsung di GOR Pancing, Jalan Williem Iskandar, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (4/10/20220).

Hadir dalam kegiatan shalat gaib doa bersama itu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Kemudian Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI Daniel A Chardin dan Kajati Sumut Idianto. Lalu Waka Polda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, perwakilan PSSI serta ratusan pecinta bola.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia, AHY Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dan belasungkawa dari jajaran unsur Forkopimda Sumatara Utara atas tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang.

“Mari kita doakan kepada korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia diterima disisi Allah dan ditempati di tempat yang baik serta keluarga yang ditinggalkan tegar. Sementara korban yang harus dirawat mendapatkan kesembuhan,” katanya.

SALING INTROSPEKSI

Edy berharap, peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling instropeksi diri dalam kegiatan persebakbolaan di masa yang akan datang.

BACA JUGA: 17 Anak Termasuk dalam Korban Tewas Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang

“Bahwa pentingnya siap menerima kekalahan, pentingnya menjaga sportivitas, pentingnya menjaga keikhlasan dalam menjadi suporter ataupun (pihak keamanan) dalam hal bertugas menjaga keamanan. Inilah yang harus kita sadari,” harapnya.

“Semoga ini semua jadi titik balik bagi dunia sepakbola kita untuk kembali berbenah demi mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang,” ujar mantan Pangkostrad tersebut.

Diberitakan sebelumnya, setidaknya 125 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Kericuhan dipicu kekecewaan para fans Arema Malang yang tak terima tim kesayangan mereka kalan 2-3 dari Persebaya Surabaya. Kekecewaan itu mereka tunjukkan dengan menyerang para pemain dengan lemparan batu dan botol minuman. Para fans juga masuk ke lapangan dan mengejar para pemain dan manajemen.

BACA JUGA: Tragedi Oktober di Kanjuruhan

Untuk mengendalikan fans yang semakin brutal, Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Belakangan gas air mata memenuhi stadion dan membuat penonton kocar-kacir keluar stadion. Sayangnya dalam proses itu, banyak penonton yang terjebak hingga akhirnya tewas. Dua orang personel Polisi meregang nyawa dalam insiden itu.

Polisi kini masih menyelidiki tragedi tersebut. Pihak-pihak terkait sudah menjalani pemeriksaan, termasuk operator liga, panitia penyelenggara hingga petugas kepolisian yang bertugas saat kericuhan berlangsung.

[AS]

 

Pos terkait