FGD Bawaslu Sumut: Ahli Tata Negara USU Tekankan Peran Media sebagai Pilar Demokrasi

FGD Bawaslu Sumut: Ahli Tata Negara USU Tekankan Peran Media sebagai Pilar Demokrasi
Ahli tata negara dari Universitas Sumatera Utara (USU), Faisal Akbar Nasution. (kliksumut.com/ist)

EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara kembali mempertegas pentingnya peran media dalam demokrasi dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama jurnalis pada Selasa (12/11/2024) di Sentra Gakkumdu Provsu. Diskusi ini menghadirkan ahli tata negara dari Universitas Sumatera Utara (USU), Faisal Akbar Nasution, yang menekankan bahwa media memiliki peran vital sebagai pilar keempat demokrasi.

Dalam diskusi tersebut, Faisal menyampaikan bahwa media massa bukan hanya sekadar pemberi informasi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas di setiap proses demokrasi. “Media memiliki posisi strategis, bukan hanya sebagai pelapor, tetapi juga sebagai pilar demokrasi yang membantu masyarakat memahami setiap proses politik secara objektif,” ujar Faisal kepada peserta.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Bawaslu Sumut Gelar Rapat Koordinasi di Tanjungbalai: Perkuat Sinergitas untuk Pemilu yang Berintegritas

Faisal juga menjelaskan bahwa negara yang memberikan ruang bagi media untuk menjalankan fungsi pengawasan dan kebebasan berpendapat mencerminkan corak demokrasi yang kuat. Sebaliknya, negara yang membatasi peran media cenderung kurang demokratis. “Jika media massa dikontrol ketat, maka mereka tidak lagi dapat menjadi instrumen kebebasan berekspresi dan berpendapat. Ini menjadi indikasi lemahnya demokrasi,” tambahnya.

Komisioner Bawaslu Sumut Divisi Humas Data dan Informasi, Saut Boangmanalu, turut mengapresiasi peran media dalam mengawasi proses pemilu. Menurutnya, kolaborasi antara Bawaslu dan media dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap pemilu yang jujur dan adil. “Media adalah mitra strategis kami. Dengan sinergi ini, kami berharap masyarakat Sumut memperoleh informasi yang akurat dan tidak bias mengenai pemilu,” kata Saut.

Saut menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mempererat kerjasama antara Bawaslu dan media dalam menciptakan informasi yang edukatif, objektif, serta akurat bagi masyarakat. “Kami berkomitmen terus melibatkan media dalam pengawasan pemilu dan mendukung independensi mereka sebagai penyampai informasi yang jujur,” jelasnya.

BACA JUGA: Bawaslu Tapteng Deklarasikan Tolak Politik Uang, Wujudkan Pemilihan Bersih dan Demokratis

Mikhael Zonasuki Simatupang, jurnalis iKoneksi yang turut hadir, menyoroti pentingnya independensi media di tengah dinamika politik yang kompleks. “Masyarakat sangat bergantung pada berita untuk mengenal calon pemimpin. Sebagai jurnalis, objektivitas adalah yang utama. Media harus tetap netral,” tuturnya.

Dengan adanya FGD ini, Bawaslu Sumut berharap media dapat terus menjalankan perannya secara profesional, sehingga publik dapat memperoleh informasi pemilu yang akurat, transparan, dan terpercaya. (KSC)

Pos terkait