Fakultas Pertanian UISU Gelar Seminar Bilateral 2024

Fakultas Pertanian UISU Gelar Seminar Bilateral 2024
Dekan Fakultas Pertanian UISU Dr. Ir. Murni Sari Rahayu foto bersama peserta Seminar Bilateral 2024. (foto | ist)

MEDAN | kliksumut.com– Fakultas Pertanian Universita Islam Sumatera Utara (UISU) Gelar Seminar Bilateral 2024 dengan tema “Mitigation Of Climate Change In Food Crops and Plantations”. Seminar ini merupan diskusi dan wawasan tentang tanaman pangan dan perkebunan secara Luring, Sabtu (3/2/2024).

Seminar dengan menghadirkan Nara Sumber Cristopher Teh Boon Sung Ph.D (Head Department of Land Management Faculty of Agriculture University Putra Malaysia), Prof. Dr. Ir. Basyaruddin, MS (UISU Lecturer), Mr. Mohd Fairuz Bin MD Suptian (Deputy Director of Climate Change Programme Agrobiodiversity dan Environtmen Research Centre Mardi) dan Assoc. Prof. Ts Dr. Fazleen Abdul Fatah (Deputy Dean of Research and Industrial Linkage Faculty Of Plantation and Agrotechnology University Technology Mara). Kegiatan ini dipandu oleh Ir.Bambang S.A.S.M. Sc. Ph.D dan Dr Noverina Chaniago SP. MP.

Bacaan Lainnya

Mr. Mohd Fairuz Bin MD Suptian sebagai narasumber mengangkat tema “Pendekatan Pertanian Cerdas Iklim (CSA) sebagai Pilihan Mitigasi Gas Rumah Kaca untuk Beras di Malaysia”. Ia menjelaskan bahwa sektor pertanian telah menjadi tulang punggung perekonomian Malaysia dengan memproduksi produk pertanian untuk konsumsi dalam negeri. Sektor ini juga memberikan kontribusi besar lapangan kerja bagi masyarakat di Malaysia khususnya.

BACA JUGA:Fakultas Pertanian UISU dan PT. PP. Lonsum Tandatangani Nota Kesepakatan

“Pada tahun 2019, sektor pertanian mencapai RM101,5 miliar (7,1%) terhadap Bruto Produk Dalam Negeri (PDB). Kelapa sawit merupakan kontributor utama PDB sebesar 37,3% diikuti oleh pertanian lainnya (25,9%), peternakan (15,3%), perikanan (12,0%), kehutanan penebangan (6,3%) dan karet (3,0%),” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa beras, makanan pokok global adalah salah satu makanan utama tanaman pertanian di Malaysia setelah kelapa sawit, karet dan biji coklat. Luas pertumbuhan pada tahun 2021 sebesar 648 ribu hektar dengan total produksi padi sebesar 1.677,5 ribu MT. Kebanyakan ditanam dua kali setahun dengan hasil padi rata-rata 3.749 kg/ha pada tahun 2021. Sebagian besar ditanam di 12 skema irigasi utama (10 lumbung di P.M dan 2 di Sabah dan Sarawak).

“Padi irigasi adalah hal yang biasa ditanam di daerah banjir lingkungan dan menciptakan kondisi anaerobik di dalam tanah, yang meningkatkan aktivitas metanogenik bakteri penghasil metana (CH4),” sebutnya.

Sementara itu, Prof Basyaruddin yang juga sebagai narasumber menjelaskan Perubahan iklim adalah perubahan yang signifikan dalam ukuran unsur iklim seperti temperatur, hujan, angin) yang terjadi dalam periode yang lama seperti 10 tahun atau lebih. Pemanasan sistem iklim merupakan hal yang nyata, seperti yang kini terlihat dari pengamatan peningkatan suhu rata-rata udara dan lautan global, meluasnya pencairan salju dan es, dan kenaikan permukaan laut rata-rata global.

“Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca antropogenik. Perubahan iklim disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak terkendali. Akibatnya terjadi peningkatan emisi CO2 dan CH4 memicu naiknya suhu permukaan bumi,” sebutnya.

Prof. Basyaruddin menambahkan dampak negatif perubahan iklim berisifat sistemik dengan merusak ekosistem, membatasi akses pangan (menurunkan gizi dan mengganggu ketahanan pangan), air (kuantitas dan kualitas), kesehatan, dan bencana termasuk kemiskinan. “Kondisi ini berpotensi terjadi migrasi dari daerah yang terdampak parah dan kurang adaptif, bahkan kemungkinan berpotensi meningkatkan risiko konflik antar-negara,” jelasnya.

BACA JUGA:Fakultas Pertanian UISU Gelar Seminar Internasional Bertajuk “Innovation of Sustainable Agriculture In Oil Palm Plantation”

Dekan Fakultas Pertanian UISU Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP mengatakan dengan diadakan seminar bilateral 2024 ini untuk menambah wawasan berkaitan dengan mitigasi perubahan iklim pada tanaman pangan dan perkebunan sehingga perlu dipertimbangakan menyusun peta tanah dan air daerah terdampak beresiko rendah, sedang, dan tinggi akibat perubahan iklim.

“Seminar internasional ini digelar agar mahasiswa maupun masyarakat bisa mengetahui perubahan iklim pada tanaman pangan dan perkebunan. Apalagi narasumber yang ditampilkan dari akademisi yang berkualitas dalam bidangnya yang berasal dari Fakultas Pertanian UISU, Ketua Departemen Pengelolaan Lahan Fakultas Pertanian Universitas Putra Malaysia, Wakil Direktur Program Perubahan Iklim Pusat Penelitian Agrobiodiversitas dan Lingkungan Mardi, dan Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Keterkaitan Industri Fakultas Perkebunan dan Agroteknologi Universitas Teknologi Mara,” terang Murni di Medan, Sabtu (17/2/2024).

Kegiatan ini dihadiri Rektor UISU Dr. Safrida, SE, M.SI, Dekan Fakultas Pertanian UISU Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, MP, Selain itu, juga dihadiri Wakil Dekan 1 Dr. Ir. Diapari, MP, Wakil Dekan 2 Surya Darma SP, MM, Wakil Dekan 3 Wan Bahroni Howard Harus SP. MSi, Kaprodi S2 Agroteknologi Dr Syamsafitri SP. MP. Kaprodi S1 Agribisnis Dr. H. Mhd.Ilham Riyadh SP, MSI, Sekprodi Agribisnis Hj. Henny Pratiwi SP, MM, Kaprodi S1 Agroteknologi Dr Noverina Chaniago SP..MP, Sekprodi Agroteknologi Ir Or. Ratna Lubis MP Kaprodi S1 Teknologi Hasil Pertanian Dr. Muji dan Sekprodi Teknologi Hasil Pertanian April SP.MM, kaprodi S2 Magister Agribisnis Dr Rasidin Karo karo SP. MSi. (RED)

Pos terkait