Dulu Pernah Jadi Tukang Semir di Jalanan, Kini Menjadi Danyonif 125/Simbisa

Dengan sadar Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi melakukan pekerjaan itu untuk bisa membiayai sekolah sendiri dan pendidikan yang dia cita-citakan. Kesadaran ini bertumbuh karena pesan ayah yang selalu mengajarkan tentang kunci kehidupan agar tetap tekun, sabar, tidak sombong serta suka menolong.

“Menjadi tukang semir sepatu sekitar satu tahun, demi melanjutkan mimpi saya dan setelah berhasil menamatkan SMP. Saya melanjutkan masuk di SMA Negeri 1 Kabanjahe,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Lanjut Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi waktu Sekolah Menengah Atas pun iatetap menghiasi waktu kosong sebagai tukang semir seusai pulang sekolah.

Baca juga: Wakil Bupati Nias Kunker Ke Karo,Diterima Cory Sebayang

“Kadang bukan hanya sebagai tukang semir sepatu saja, pekerjaan lain pun saya lakukan guna meringankan beban orang tua untuk meneruskan study saya ke Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Usai menamatkan kuliah Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi masuk ke PTKI (Perguruan Tinggi Teknologi Kimia) di Medan. Namun di semester (VI) sekitar tahun 1998 ia memutuskan berhenti kuliah.

Baca juga: Kapolres Karo AKBP Yustinus Setyo SH.Sik Pimpin Sertijab

“Saya memilih untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil). Kala itu, lantaran krismon (krisis moneter), saya memilih jalur pendidikan Akmil. Tidak dikenakan sepersenpun biaya masuk Akmil,” katanya tersenyum.

Selanjutnya lulus di Akmil pada Tahun 2002. Walau telah lulus di Akmil, Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi tetap mengejar mimpinya yang sempat tertunda yaitu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Pos terkait