Dulu Pernah Jadi Tukang Semir di Jalanan, Kini Menjadi Danyonif 125/Simbisa

KARO | Kliksumut.com – Lahir di Parsoburan Kabupaten Tobasa pada 12-121977 Letkol Kolonel Infanteri Anjuanda Pardosi ini ternyata pernah menjadi tukang semir selama satu tahun sebelum mencapai cita citanya yang saat ini sudah menjadi Danyonif 125 /Simbisa.

Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi, SE, MSi Komandan Yonif 125/Si’mbisa adalah merupakan anak ke 7 dari 7 Bersaudara dari Yohana br Pasaribu dan ayah bernama Amintas Pardosi hanya berprofesi sebagai petani.

Setelah usai dari penugasan Pamtas RI – PNG Yonif 125/Si’mbisa sebagai Dansatgas. Anjuanda menceritakan bahwa ia tidak pernah membayangkan jika dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini. Hal tersebut dikatakannya karena melihat latar belakang keluarga yang dulunya hanya hidup pas – pasan dari keluarga petani.

Baca juga: Sekda Karo Imbau ASN Se- Kabupaten Karo Tetap di Rumah Saat Libur Isra Miraj dan Nyepi

Bacaan Lainnya



Suami dari Asti br Pasaribu (Istri Danyon-red) ini saat ini sudah di karuniai dua orang Anak yakni Abigail Aminter Pardosi (Putera) dan Clarayuke Amelia Pardosi (Puteri).

“Pekerjaan orang tua saya hanya petani biasa, saya lahir di Kabupaten Tobasa. Selepas menamatkan Sekolah Dasar di Santo Pius Parsoruan Tobasa, keluarga kami pindah ke Kabupaten Karo,” jelas Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi.

Di Kabupaten Karo Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Xaverius Jln Katepul Kabanjahe.

Baca juga: Bupati Karo Terkelin Brahmana Terima Kunjungan Universitas Harapan Medan



“Awalnya saya tinggal bersama saudara di lingkungan Batalyon Infanteri 125/Si’mbisa Kabanjahe sampai menyelesaikan kelas 1 dan di kelas 2 dua SMP, saya memilih tinggal di rumah kost bersama dua orang sahabat,” tambah Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi.

“Menyadari ekonomi keluarga yang pas pasan, usai pulang sekolah saya cari profesi sampingan sebagai tukang semir sepatu, saya masih ingat waktu itu saya menjadi tukang semir sepatu pada tahun 1991,” sebut Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi lagi.

Pos terkait