DPD PDIP Sumut Bantah Tuduhan Masinton Tarik Baju Camelia Neneng: Isu yang Didramatisir

DPD PDIP Sumut Bantah Tuduhan Masinton Tarik Baju Camelia Neneng: Isu yang Didramatisir
Aswan Jaya, pengurus PDIP Sumut. (kliksumut.com/ist)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Sumatera Utara membantah tuduhan yang mengatakan calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, menarik baju Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah, Camelia Neneng, hingga kancingnya lepas. Menurut Aswan Jaya, pengurus PDIP Sumut, isu tersebut telah didramatisir dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.

“Tidak benar bahwa saudara Masinton mencengkeram baju hingga kancingnya copot. Ini adalah upaya yang berlebihan untuk memfitnah,” kata Aswan kepada wartawan di Medan. Ia menambahkan, Camelia Neneng seolah-olah sedang memainkan peran sebagai korban (playing victim), sementara kejadian sebenarnya jauh berbeda.

Pernyataan Aswan: Tidak Ada Kekerasan, Hanya Dialog Internal

Aswan Jaya menjelaskan bahwa saat kejadian, Masinton hanya menyatakan bahwa kader partai harus loyal kepada keputusan partai. Saat menunjuk lambang PDIP di baju yang dikenakan Camelia, Masinton memang meminta Camelia untuk melepas baju partai jika ia tidak mendukung penuh pencalonan Masinton di Pilkada Tapanuli Tengah. “Namun, tidak ada kancing baju yang sampai pecah atau copot. Hal ini jelas terlalu didramatisir,” tegas Aswan.

Peristiwa ini terjadi di sela-sela acara Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumut yang berlangsung di Medan. Aswan menyebut bahwa dialog tersebut merupakan bagian dari dinamika internal partai, terutama menjelang Pilkada Serentak 2024 yang memanaskan suasana politik.

Isu Pengkhianatan Kader dan Loyalitas di Pilkada Tapteng

Aswan mengungkapkan bahwa partai telah berkali-kali menegaskan dukungan penuh kepada pasangan Masinton-Mahmud di Pilkada Tapteng. Namun, masih ada beberapa kader yang tidak menunjukkan loyalitas. Bahkan, beberapa kader PDIP secara terang-terangan mendukung pasangan calon lain dengan memasang spanduk dan atribut kampanye lawan.

“Sejak DPP PDIP mengevaluasi dukungan terhadap calon lain, beberapa oknum yang tidak tegak lurus pada partai telah dinonaktifkan. Ada yang tidak menunjukkan loyalitas, termasuk empat anggota DPRD Tapteng yang bahkan tidak pernah hadir dalam undangan konsolidasi partai,” kata Aswan.

Lebih jauh, Aswan juga menyebut bahwa ada kader PDIP yang secara terbuka menghadiri rapat tim pemenangan lawan politik dan memasang atribut calon lawan di rumahnya. Ia memastikan bahwa langkah hukum akan diambil terhadap mereka yang mencoba merusak nama baik pasangan Masinton-Mahmud.

Langkah Hukum terhadap Penyebar Hoaks

Aswan menegaskan bahwa DPD PDIP Sumut tidak akan tinggal diam menghadapi berita hoaks yang beredar. “Tim Hukum PDIP akan melaporkan pihak yang menyebarkan berita palsu terkait Masinton. Ini adalah upaya pihak lawan untuk menjelekkan pasangan calon kami, yang saat ini popularitas dan elektabilitasnya meningkat dibandingkan calon lain,” tutup Aswan.

Kronologi Versi Saksi: Peristiwa di Tempat Makan Durian

Sebelumnya, berita terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh Masinton Pasaribu terhadap Camelia Neneng pertama kali muncul dari pernyataan anggota DPRD Tapteng, Ari Mitara Halawa. Ari menyebut bahwa peristiwa tersebut terjadi di sebuah tempat makan durian di Medan, usai menghadiri Rakerdasus PDIP Sumut.

Menurut Ari, Masinton memintanya untuk lebih loyal kepada partai, lalu menghampiri Camelia dan meminta agar Camelia melepas baju PDIP yang dikenakannya. Saat itulah, menurut Ari, terjadi insiden yang menyebabkan kancing baju Camelia lepas. Namun, pernyataan ini dibantah keras oleh DPD PDIP Sumut.

Dengan situasi yang memanas jelang Pilkada 2024, peristiwa ini menambah ketegangan politik di Tapanuli Tengah. PDIP Sumut berkomitmen untuk terus mengawal pencalonan Masinton-Mahmud dan menindak tegas segala upaya untuk menjatuhkan pasangan ini melalui isu-isu negatif. (KSC)

Pos terkait