Dosen UMSU Dorong Ibu PKK Turunkan Angka Stunting Di Hamparan Perak

Dosen UMSU Dorong Ibu PKK Turunkan Angka Stunting Di Hamparan Perak
Tim PKM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang dipimpin ketuanya Dr. Mila Trisna Sari, MKM, dan didamping dua anggotanya masing-masing Assoc. Prof. Dr. Siti Hajar, M.SP dan Fitria,M.Agr., akhir pekan lalu banyak membahas tentang masalah kehamilan dan kesehatan ibu hamil.

DELI SERDANG | kliksumut.com Bermacam cara dapat dilakukan para akademisi dalam memberdayakan masyarakat di desa di wilayah Sumatera Utara.

Salah satunya adalah melakukan penguatan peran ibu-ibu PKK terhadap pola hidup sehat dan bersih melalui pemanfaatan media sosial sebagai upaya penanganan stunting di Desa Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Perkuat Soliditas Fakultas Hukum UMSU Gelar Family Gathering

Tim PKM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) yang dipimpin ketuanya Dr. Mila Trisna Sari, MKM, dan didamping dua anggotanya masing-masing Assoc. Prof. Dr. Siti Hajar, M.SP dan Fitria,M.Agr., akhir pekan lalu banyak membahas tentang masalah kehamilan dan kesehatan ibu hamil.

PKM UMSU ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ibu-ibu PKK tentang pemanfaatan media sosial khususnya di Desa Hamparan Perak.

PKK di Desa Hamparan Perak ini merupakan organisasi kemasyarakatan di desa untuk memberdayakan perempuan. Tim PKM UMSU ini melakukan rangkaian kegiatan dalam rangka tujuan memberdayakan perempuan di desa tersebut.

Diantaranya memberikan sosialisasi dan penyuluhan sebagai upaya meningkatkan pemahaman tentang hidup sehat dan bersih para kaum perempuan di Desa Hamparan Perak.

Kemudian memberikan pemahaman tentang kesehatan ibu hamil dan bagaimana menghindari stunting yang dapat saja mengancam ibu-ibu hamil di Desa Hamparan Perak.

Dalam pengarahannya, Dr Mila Trisna Sari, mengungkapkan adanya peningkatan jumlah ibu hamil dengan anemia dari 37.1% tahun 2013 menjadi 48.9% pada tahun 2018. Jumlah persalinan di fasilitas kesehatan meningkat dari 55.3% tahun 2010 menjadi 79.3% tahun 2018 dan cakupan pemeriksaan pertama sebesar 96.1%. Cakupan pemeriksaan kehamilan 4 kali (K4) mengalami peningkatan dari 70.4% tahun 2013 menjadi 74.1% tahun 2018.

Untuk itu tim PKM UMSU ini mendorong kaum ibu terutama yang sedang mengalami kehamilan, untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.

Tujuan pemeriksaan kehamilan, menurut tim PKM UMSU ini, antara lain adalah memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.

Di samping itu, dapat mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakit dan tindak pembedahan. Dan meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.

“Tujuan pemeriksaan kehamilan lainnya adalah mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan. Juga menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu,” ujarnya.

Untuk itu tim PKM UMSU mendorong kaum ibu PKK Desa Hamparan Perak ini untuk mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami tumbuh kembang dengan normal.

Kaum Ibu di Desa Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, belum sepenuhnya memanfaatkan media sosial sebagai upaya mengoptimalkan pola hidup sehat dan bersih untuk mendukung penanganan stunting yang mereka hadapi.

BACA JUGA: Kanwil Kemenkumham Sumut Gandeng Fakultas Hukum UMSU Di Kegiatan FGD

Untuk itu kaum Ibu yang tergabung dalam PKK di desa setempat dinilai membutuhkan pendampingan dalam mengoptimalkan pemanfaatan media sosial sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam menangani masalah stunting dengan melakukan pola hidup sehat dan bersih lingkungan.

“Kita juga melakukan kegiatan pendampingan kepada kaum ibu PKK untuk senantiasa mampu memanfaatkan media sosial sebagai akses informasi terkait pola hidup sehat dan bersih di dalam keluarga dan lingkungan masyarakat,” ujar Dr. Mila Trisna Sari. (Red/P)

Pos terkait