KABANJAHE | www.kliksumut.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Kabanjahe, Jalan Bhayangkara heboh, Rabu (12/2/2020). Pasalnya, dilokasi terlihat batu-batu beterbangan ke udara, diduga dilempar, dan adanya asap hitam membumbung dari dalam Rutan dari aksi pembakaran dilakukan oleh Warga binaan Rutan Kabanjahe.
Dari informasi yang diperoleh, sejumlah warga binaan Rutan Kabanjahe diduga mengamuk. Aparat Kepolisian beserta personil TNI dari Batalyon 125, langsung sigap mendatangi lokasi untuk mengamankan kondisi Rutan tersebut. Bahkan, petugas Damkar mulai sibuk menyirami air ke arah dalam Rutan yang terbakar.
Baca juga : Danbrigif 7/RR Buka Latihan Posko I Yonif 125/SMB
Kesigapan Personel Polri dan TNI terus berupaya menenangkan para narapidana Rutan Kabanjahe, sehingga berkali-kali terdengar suara letusan senjata api.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kerusuhan tersebut. Namun, terlihat personel dari Polres Tanah Karo dan Yonif 125/Si’mbisa, sudah berada di lokasi untuk mengamankan situasi Rutan.
Petugas Terjebak
Dampak dari peristiwa tersebut, puluhan warga binaan sudah dievakuasi dengan menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo. Para petugas dan pegawai Rutan, juga terlihat banyak yang berlarian dari dalam Rutan.
Baca juga : Warga Kuala Tanjung Tolak Hadir di Acara Kosultasi Publik Perluasan Pelabuhan Pelindo
Dari informasi, ada sejumlah petugas Rutan yang diketahui masih berada di dalam Rutan.
“Aku sudah enggak tau lagi bang, yang ku pikirin, kawanku ada tiga lagi masih di dalam. Ngak tau lagi dimana mereka itu,” kata seorang petugas yang menggunakan seragam polisi penjara.
Saat ini, kondisi Rutan sudah hampir 90 persen terbakar karena diduga warga binaan yang melakukan pembakaran dari dalam warga binaan Rutan Klas IIB Kabanjahe, dievakuasi menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.
Sampai saat ini, ada beberapa warga binaan yang telah dievakuasi menggunakan mobil tahanan Polres Tanah Karo.
Baca juga : Dua Kelompok Warga di Perumnas Mandala Saling Lempar, Polisi Berupaya Redakan Situasi
Informasi yang diperoleh, awalnya para napi melakukan aksi kerusuhan karena adanya lima orang rekan mereka yang dirantai.
“Awalnya ada seorang napi dirantai bang, makanya kami enggak terima,” sebut seorang napi beriinisial T, sambil masuk ke dalam mobil tahanan. (cu)