Direktur RSUD Pandan Bantah Kalau Ada Titipan Pasien, Masdyana: ODGJ Saja Kita Tampung

Direktur RSUD Pandan Bantah Kalau Ada Titipan Pasien, Masdyana: ODGJ Saja Kita Tampung
Direktur RSUD Pandan, dr. Masdyana Doloksaribu,MARS.

TAPTENG | kliksumut.com Sempat viral di media sosial bahwa RSUD Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara sering terima pasien titipan dari seseorang atau dari Partai tanpa membayar. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Masdyana Doloksaribu, MARS mengatakan.

“Terimakasih untuk informasinya bahwa ini menjadi koreksi bagi kami, rumah sakit itukan pelayanan jika benar orang itu tidak mempunyai BPJS dan benar-benar tidak mampu. Mudah-mudahan semenjak saya disini atau sebelum saya disini itu tetap kita layani dan itu tidak harus ada titipan,” kata dr Masdyana, Senin (29/1/2024).

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Sebanyak 17 Kepling Dilantik Camat Sibolga Kota, Deliana: Kita Imbau Tetap Netralitas

Direktur RSUD pandan katakan, bahkan dirinya banyak tidak mengenal siapa pasien tersebut namun tidak terlepas dari perhatiannya. “Seperti memberikan Pampers dan makan, mungkin yang mereka dengar hanya segelintir saja mungkin ada tapi mereka tidak terbuka. Bukan masyarakat Tapteng saja atau orang terlantar, ODGJ saja kita rawat di Rumah Sakit ini. Padahal kita tahu rumah sakit ini tidak bisa merawat yg namanya ODGJ,” katanya.

Masih kata Masdyana, pihaknya mempunyai kontrol sosial yang wajib mengayomi pasien, tapi dikatakannya. “Mohon maaf ya banyak sekarang ngaku tidak mampu, tapi Handphone nya lebih cantik dari Handphone saya kemudian penampilannya bisa kita lihat, datanya ada kok sama kami nanti saya kasih beberapa testimoni pasien yang tak kita kenakan biaya,” ujarnya.

Tindakan yang dilakukan Direktur RSUD Pandan?, Masdyana katakan untuk pertanggungjawaban dan dokumentasinya karena pihak BPK akan mengaudit. “Bila ada pasien umum tidak bayar kita akan minta suket tidak mampu yang dikeluarkan camat atau kepala desa kemudian mereka minta rekomendasi dari dinas sosial. Karena Dinsos pasti tahu pasien mampu atau tidak dan ada lagi rekomendasi dari Dinkes. Apalagi tahun ini pihak RSUD akan cek langsung ke rumah dimana dia tinggal,” kata Direktur RSUD Pandan.

BACA JUGA: Pemko Sibolga Peringkat Kategori Kuning, Dinas Pendidikan Kualitas Rendah

Masih lanjut Masdyana, pihaknya kemarin masih bersedia membantu pasien yang tidak punya apa-apa ditambah BPJS nya belum aktif namun wajib operasi oleh dokter bedah anak. “Saya tidak pernah kenal dengan pasiennya dan belum bertemu dengan pasiennya, bentuknya hanya laporan tapi kami peduli dengan pasien itu kita rujuk ke Siantar dan mungkin pembiayaannya dibantu oleh dokter dan Staff, saya tahu betul rumah sakit ini banyak membantu orang,” terangnya.

Bila ada pasien yang kurang mampu bisa dilengkapi dokumennya, karena pihaknya tidak luput dari pantauan Badan Pengawas Keuangan (BPK), “Sekali lagi saya sampaikan tanpa ada titipan pun kalau memang tak mampu petugas saya itu sensitif, karena orang yang tak mampu itu tidak bisa dibuat-buat. Kalau soal kemanusiaan tak terhitung pak tak tahu lagi seberapa banyak sudah,” timpalnya.(red)

Pos terkait