Dipimpin Ketua Umum Sartjipto King, Satu Hati Santuni Penderita Skoliosis

Ketua Umum Sartjipto King dan didampingi Ketua Satu Hati Medan Edy Tanjaya, Sahu Hati mendatangi kediaman Cindy (15) yang tinggal di Jalan Pukat VII Gang Sadar No.17 Kota Medan.
Ketua Umum Sartjipto King dan didampingi Ketua Satu Hati Medan Edy Tanjaya, Sahu Hati mendatangi kediaman Cindy (15) yang tinggal di Jalan Pukat VII Gang Sadar No.17 Kota Medan.


MEDAN | kliksumut.com – Sebagai lembaga yang bergerak di bidang sosial, Satu Hati berkeinginan menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Diketuai oleh Ketua Umum Sartjipto King dan didampingi Ketua Satu Hati Medan Edy Tanjaya, Sahu Hati mendatangi kediaman Cindy (15) yang tinggal di Jalan Pukat VII Gang Sadar No.17 Kota Medan.

Kedatangan Satu Hati guna menjenguk dan memberikan santunan kepada Cindy yang mengalami penyakit skoliosis (pembengkokan tulang belakang).

Baca juga : Plt. Wali Kota Medan Berikan Bantuan Langsung ke Warga

“Kehadiran kami kemari ini sebagai bentuk keprihatinan dan simpati atas penderitaan Cindy. Kami bisa merasakan penceritaan yang dialami ananda Cindy. Oleh karena itu, kami seluruh pengurus Satu Hati tergerak untuk menyisihkan sebagaian rezeki membantu meringankan beban ananda,” ujar pria yang akrab disapa Aking ini, Rabu (06/5/2020).

Sementara itu Ketua Satu Hati Medan, Edy Tanjaya didampingi Sekretaris Suryanto Yustan dan Wakil Ketua Sarwo Edy berharap Cindy tidak melihat jumlah bantuan.

“Jangan melihat jumlah bantuan yang kami berikan, namun itu semua merupakan keikhlasan kami dari seluruh pengurus Satu Hati untuk membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan. Kami semua mendoakan agar ananda cepat sembuh,” ujarnya.

Selaku orang tua Cindy, Lim Hui Thing mengucapkan terimakasih kepada setiap pengurus Satu Hati yang telah menjenguk dan memberikan santunan kepada Cindy.

“Sekarang tulang belakangnya sudah naik ke depan dan menekan ke dada. Akibatnya, anak kami Cindy menderita sesak nafas dan berdahak,” ujar Lim Hui Thing.

Diceritakan Lim, penyakit yang diderita Cindy sejak ia berusia 10 bulan akibat jatuh. Pada usia dua tahun karena pembengkakan tulang belakang, Cindy tidak bisa berjalan. “Saat SD kelas IV anak saya pernah mendapat terapi agar bisa duduk di kursi roda,” ujar Lim.

Baca juga : Kapolsek Medan Timur : Kedua Pihak Sudah Saling Bermaafan

Diakui orangtuanya, sejak ayah Cindy meninggal dunia tiga tahun lalu, perekonomian mereka merosot, karena tidak ada lagi tulang punggung keluarga yang mencari nafkah.

Sehingga mereka terpaksa pindah menumpang di rumah teman Lim Hui Thing di Jalan Pukat VII Gang Sadar No. 17 Medan. (nico)

Pos terkait