Diduga Tim Paslon KEDAN Intimidasi Warga yang Bukan Pendukungnya

Bakhtiar Ahmad Sibarani dan Gerombolannya Diduga Intimidasi Warga yang Bukan Pendukung KEDAN
Bs dan gerombolannya diduga ganggu masyarakat yang bukan pendukung Kedan. (kliksumut.com/layar tangkap video)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPTENG – Viral di media sosial, sebuah video pendek berdurasi 1.10 menit yang memperlihatkan segerombolan pria berbadan tegap, berpakaian hitam, buru-buru menaiki beberapa mobil pribadi, salah satu mobilnya di branding paslon KEDAN.

Kejadiannya, di halaman RSUD Pandan di Jalan Padangsidimpuan, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (19/11/2024).

Dalam video tersebut, terdengar suara teriakan seorang pria ke arah rombongan mobil dan menyebut, tidak ada yang mengganggu kalian ya! Tidak ada preman di sini! Tidak ada yang kebal hukum di Indonesia ini!.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: AMT Tim Pemenangan Kedan Dilaporkan ke Polres Tapteng atas Dugaan Pelecehan Seksual

Seorang berinisal AP yang belakangan diketahui orang yang berteriak dalam video pendek tersebut menjelaskan, saat kejadian, ia bersama keluarganya sedang mengantar orang tuanya berobat ke RSUD Pandan.

“Kita duluan tiba di rumah sakit ini, kemudian orang itu mau keluar. Pas saya berdiri di depan IGD ini, BS (sebutan untuk Bakhtiar Ahmad Sibarani) melihat saya dan mendatangi saya bersama para ‘premannya’,” kata AP kepada wartawan.

Menurut AP, dalam gerombolan tersebut ada beberapa orang yang dikenalinya, termasuk juga calon bupati, Kiyedi, tetapi dia duluan masuk ke dalam mobil.

AP mengatakan, BS bersama “gerombolannya” tersebut langsung mengelilingi dirinya, dan mereka pun sempat adu mulut, namun tidak terjadi kontak fisik.

“BS ngomong ke saya. Ini BS yang selama ini kalian cari-cari. Siapa yang cari dia, kita gak ada cari dia. Karena kita gak ada kepentingan sama dia. Baru kita buat video dan orang itu pun kabur,” kata AP.

Sementara itu, PS, paman kandung AP membenarkan, kedatangan mereka adalah membawa kakak perempuannya berobat ke rumah sakit.

“Setelah selesai ditangani dokter, kami pun berdiri di luar, tiba tiba mantan bupati, BS mendatangi kami. Tidak tahu apa tujuannya, kita juga tidak tahu apa kepentingan BS mendatangi kami,” kata PS.

Menurut dia, tidak ada ketersinggungan apa pun sebelumnya. Tetapi dia pun mengaku bingung dengan sikap BS terhadap keponakannya tersebut.

“Keponakan saya ini, AP ini, dulu pernah diculik sama ajudan BS. Bahkan dua minggu kemarin, BS juga berupaya memancing kegaduhan di Posko MAMA di Kelurahan Pargarutan,” kata PS.

BACA JUGA: PDIP Tapteng Tegaskan Tak Lagi Berkoalisi dengan Paslon KEDAN: Fokus pada Masinton-Mahmud

PS mengaku merasa tak nyaman dan aman atas kejadian yang menimpa keponakannya barusan.

“Setiap melihat keponakan saya ini, BS selalu mendatanginya dengan mengintimidasi, kita merasa gak nyaman lagi. Kalau masalah politik, kita kurang tahu, kita kemari untuk membawa keluarga berobat,” katanya. (KSC)

Pos terkait