Desa Wisata Denai Lama: Menyelami Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam yang Asri di Sumatera Utara

Desa Wisata Denai Lama: Menyelami Sejarah, Budaya, dan Keindahan Alam yang Asri di Sumatera Utara
Penampilan Reog Ponorogo pada festival budaya Selayar Denai di Desa Wisata Denai Lama di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. (kliksumut.com/Kelompok Mahasiswa Laskar Serdang.

OLEH: Mahasiswa Laskar Serdang

KLIKSUMUT.COM Desa Wisata Denai Lama, terletak di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, adalah permata tersembunyi yang menyuguhkan perpaduan sempurna antara sejarah, budaya, dan keindahan alam yang masih asri. Desa ini menjadi destinasi wisata yang semakin populer, menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan pesona desa tradisional di Sumatera Utara.

Sejarah Desa Denai Lama

Desa Denai Lama tidak hanya sekadar menawarkan pemandangan indah, tetapi juga kaya akan sejarah. Sejak masa kolonial Belanda, desa ini berperan penting dalam jalur perdagangan rempah-rempah di pesisir timur Sumatera. Komoditas unggulan seperti lada, cengkeh, dan pala yang diperdagangkan menarik banyak pedagang dari berbagai etnis, termasuk Melayu, Tionghoa, dan India. Kehadiran mereka menciptakan interaksi budaya yang masih terasa hingga kini, terlihat dari arsitektur desa dan kehidupan sehari-hari masyarakat yang mencerminkan akulturasi budaya yang unik.

BACA JUGA: Fokus Kembangkan Desa Wisata untuk Pemulihan Ekonomi, Menteri Desa PDTT Apresiasi Sumut

Keunikan Budaya dan Tradisi

Desa Denai Lama adalah cermin keberagaman budaya yang hidup harmonis. Dalam wawancara dengan Pak Parnu, Kepala Desa Denai Lama, ia menjelaskan, “Salah satu daya tarik desa ini adalah keragaman etnisnya. Masyarakat dari berbagai latar belakang budaya, seperti Melayu dan Jawa, hidup berdampingan dan mempertahankan tradisi mereka masing-masing.”

Di desa ini, pengunjung dapat menyaksikan tradisi-tradisi yang telah berlangsung turun-temurun. Pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian Melayu hingga acara adat yang kerap diadakan menarik minat wisatawan. Tak hanya itu, kuliner khas Melayu juga menjadi daya tarik tersendiri, menawarkan rasa autentik yang menggoda selera. Para pengrajin lokal masih mempertahankan teknik kerajinan tradisional seperti tenun dan anyaman, membuat setiap produk yang dihasilkan bernilai budaya tinggi, ideal sebagai oleh-oleh khas.

Keindahan Alam Desa Denai Lama

Dikelilingi oleh alam yang indah, Desa Denai Lama menawarkan ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Persawahan yang hijau, aliran sungai yang jernih, dan pepohonan yang rindang menciptakan suasana damai yang cocok bagi wisatawan yang ingin beristirahat dari hiruk-pikuk perkotaan. “Desa kami terkenal dengan keasriannya,” ujar Pak Parnu, seraya menambahkan bahwa pengunjung dapat menikmati kegiatan seperti bersepeda, berjalan kaki menyusuri desa, atau naik perahu di sungai.

Keindahan alam ini juga menjadikan desa sebagai tempat ideal untuk berbagai aktivitas wisata alam. Selain menikmati pemandangan yang asri, pengunjung juga dapat merasakan kesejukan udara yang segar serta kedamaian yang ditawarkan desa ini.

Pengembangan Desa Wisata

Desa Denai Lama mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Berkat dukungan dari pemerintah daerah, komunitas lokal, dan BUMDes yang dipimpin oleh Pak Irwanto, desa ini semakin siap menyambut wisatawan. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti homestay tradisional, pusat informasi wisata, dan area rekreasi telah tersedia.

Menurut Pak Irwanto, pengembangan desa wisata ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pelatihan keterampilan dan manajemen usaha. “Kami ingin memberdayakan masyarakat agar mereka dapat berperan aktif dalam industri wisata, sekaligus menjaga identitas budaya dan keindahan alam desa ini,” jelasnya.

Salah satu inovasi menarik yang dihadirkan desa ini adalah Pasar Kamu, Cafe Baca, Agrowisata Paloh Naga, serta Pasar Budaya Selayar Denai, yang semuanya bertujuan meningkatkan pemasukan desa dan memberdayakan masyarakat lokal.

Potensi dan Tantangan Desa Wisata Denai Lama

Desa Denai Lama memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara. Kombinasi antara kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang memukau menjadikannya tempat yang ideal untuk dijelajahi wisatawan. Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti aksesibilitas menuju desa, pengelolaan sampah wisata, dan pelestarian lingkungan.

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan BUMDes yang dipimpin oleh Pak Irwanto, tantangan-tantangan ini dapat diatasi. Desa Denai Lama tidak hanya memiliki peluang untuk menjadi destinasi wisata yang populer, tetapi juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pengalaman Wisatawan

Banyak wisatawan yang terkesan dengan keindahan dan keasrian Desa Denai Lama. Rina, seorang pengunjung dari Medan, berkomentar, “Saya sangat terkesan dengan suasana alami di desa ini. Udara segar dan pemandangannya sungguh menakjubkan, sangat cocok untuk melepas penat dari kehidupan kota.”

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: OJK Dukung Ekosistem Keuangan di Desa Wisata Sawah Pematang Johar

Pengunjung lain, Dedi, yang datang bersama keluarganya, mengatakan, “Selain alamnya yang indah, kekayaan budaya di sini juga luar biasa. Kami berkesempatan melihat pertunjukan seni tradisional yang sangat menarik. Kerukunan antar etnis di desa ini membuat suasana terasa sangat damai dan harmonis.”

Kami penulis juga menyimpulkan bahwa Desa Wisata Denai Lama bukan hanya destinasi wisata biasa, tetapi juga tempat yang menawarkan pelajaran berharga tentang sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat pedesaan. Dengan keasrian alam yang terjaga dan tradisi budaya yang masih hidup, desa ini layak dikunjungi oleh siapa saja yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda, mendalam, dan penuh makna.

Jika Anda mencari destinasi wisata yang menyuguhkan pengalaman autentik di Sumatera Utara, Desa Wisata Denai Lama adalah pilihan yang tepat. Kunjungi desa ini, dan temukan keindahan tersembunyi yang akan membawa Anda pada perjalanan yang tak terlupakan. (**)

Penulis dari Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi USU
1. Fio Reldo Prayoga (Ketua)
2. M. Rifqy Taqiyuddin
3. Aldy Yoas Simanjuntak
4. Eme Arapenta Tarigan
5. Renata Septina Damanik
6. Hana Anggie
7. Priskilla Narwastu

Pos terkait