Debat Pertama Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala vs Bobby Nasution-Surya, Adu Visi dan Misi untuk Sumut yang Lebih Sejahtera

Debat Pertama Pilgub Sumut 2024: Bobby Nasution-Surya vs. Edy Rahmayadi-Hasan Basri
Debat pertama antara dua pasangan calon, Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala. Bertempat di Hotel Grand Mercure, Medan, debat ini digelar pada Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 20.00 WIB dan diorganisir oleh KPU Sumut. (kliksumut.com/Wali)

CATATAN REDAKSI
OLEH: Waliyono, S.Sos., M.I.Kom

KLIKSUMUT.COM | MEDAN — Babak baru dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024 dimulai dengan digelarnya debat pertama antara dua pasangan calon, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala dan Bobby Nasution-Surya, yang berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 20.00 WIB di Hotel Grand Mercure, Medan. Debat ini diselenggarakan oleh KPU Sumut sebagai bagian dari rangkaian acara untuk memberikan pandangan kepada masyarakat tentang visi, misi, dan solusi kedua kandidat untuk Sumatera Utara.

Kedua pasangan calon tampak siap beradu gagasan, dengan penampilan khas masing-masing: Bobby Nasution-Surya mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kesan bersih dan energik, sementara Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala tampil dengan busana hitam yang kuat dan tegas, memancarkan kesan kepemimpinan yang solid. Tema debat kali ini, “Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat,” mengangkat berbagai isu mendasar yang krusial untuk pembangunan Sumatera Utara.

Isu Utama Debat: Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat

Subtema Pelayanan Publik:
1. Pelayanan Kesehatan: Kedua pasangan calon membahas mengenai peningkatan ketersediaan dokter di daerah terpencil, pengembangan fasilitas kesehatan yang lebih baik, dan inovasi digitalisasi layanan kesehatan untuk mempercepat akses dan efektivitas. Bobby Nasution menekankan pentingnya teknologi dalam mengatasi keterbatasan akses di daerah pedesaan, sementara Edy Rahmayadi menyoroti perlunya peningkatan anggaran untuk kesehatan masyarakat.

2. Pelayanan Pendidikan: Peningkatan angka partisipasi pendidikan dan pemerataan pendidikan menjadi fokus utama. Edy-Hasan menggarisbawahi pentingnya penempatan guru di daerah yang masih kekurangan tenaga pengajar, sedangkan Bobby-Surya menawarkan program digitalisasi pendidikan untuk memastikan setiap anak Sumut mendapatkan pendidikan berkualitas, termasuk di daerah-daerah terpencil.

3. Birokrasi dan Administrasi: Diskusi ini menekankan pentingnya efisiensi melalui digitalisasi untuk mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta pungli. Bobby Nasution menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem birokrasi yang transparan, sedangkan Edy Rahmayadi menegaskan pentingnya implementasi good governance untuk pelayanan publik yang lebih efisien dan responsif.

Subtema Kesejahteraan Masyarakat:
1. Pengentasan Kemiskinan: Kedua kandidat beradu pandangan terkait pengurangan disparitas antar wilayah, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan masyarakat di daerah pedesaan. Edy Rahmayadi memfokuskan diri pada program penciptaan lapangan kerja untuk warga di pedesaan, sementara Bobby Nasution menekankan pentingnya penguatan sektor UMKM untuk mendorong perekonomian daerah.

2. Problematika Sosial: Permasalahan narkotika, geng motor, dan judi online menjadi topik hangat. Bobby-Surya mengusulkan pembentukan tim khusus untuk mengatasi problem sosial ini secara menyeluruh, sementara Edy-Hasan lebih menitikberatkan pada pencegahan dan edukasi di kalangan muda melalui program yang melibatkan komunitas lokal.

3. Dampak Digitalisasi: Dampak digitalisasi juga menjadi sorotan, terutama dalam konteks pemberdayaan UMKM dan sektor informal. Bobby-Surya mengusulkan program digitalisasi untuk UMKM agar mereka bisa lebih berdaya saing, sedangkan Edy-Hasan fokus pada pelatihan keterampilan digital untuk mengurangi dampak negatif dari digitalisasi, seperti ancaman pemutusan hubungan kerja.

Moderator, Panelis, dan Antusiasme Masyarakat

Debat yang dimoderatori oleh Ghina Febriona dan Dedy Suyanda ini juga mendapat dukungan dari panelis terkemuka seperti Dr. Nispul Khair, Dr. Hatta Ridho, Dadang Darmawan Pasaribu, Prof. Hisarma Saragih, dan beberapa pakar lainnya. Mereka menilai argumen serta gagasan yang disampaikan oleh masing-masing kandidat, memastikan debat berjalan objektif dan terarah.

Antusiasme masyarakat terhadap debat ini begitu besar, terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan menonton melalui siaran langsung. Mereka ingin melihat langsung bagaimana komitmen dari kedua pasangan calon dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Sumatera Utara, termasuk peningkatan kualitas hidup melalui pelayanan publik yang lebih baik.

Harapan untuk Debat Kedua

Debat pertama ini berhasil membuka diskusi kritis mengenai masalah-masalah mendasar di Sumatera Utara, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menilai kualitas masing-masing pasangan calon. Rencananya, debat kedua akan diselenggarakan dalam beberapa minggu mendatang, dan diharapkan akan membahas tema-tema yang lebih mendalam mengenai pembangunan ekonomi dan tata kelola lingkungan.

Melalui debat ini, masyarakat dapat menilai visi dan komitmen kandidat dalam membawa perubahan positif bagi Sumatera Utara. Dengan menyaksikan debat-debat selanjutnya, masyarakat Sumatera Utara diharapkan dapat membuat pilihan yang lebih cerdas dan tepat demi masa depan provinsi yang lebih sejahtera. (**)

Pos terkait