Dampak Kemenangan Trump pada Masa Depan Asia dan Palestina

Pasca Upaya Pembunuhan, Trump Serukan AS “Tetap Kuat dan Teguh”
Seorang pendukung pro-Trump memegang potret mantan Presiden AS Donald Trump selama demonstrasi di Huntington Beach, California, Minggu 14 Juli 2024, sehari setelah Trump ditembak dalam acara kampanyenya.

CATATAN REDAKSI
Oleh: Waliyono, S.Sos., M.I.Kom

KLIKSUMUT.COM Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang mengangkat kembali Donald Trump sebagai presiden akan membawa dampak yang signifikan bagi dunia, terutama di Asia dan Palestina. Trump, dengan pendekatan yang kontroversial dan terkadang tidak konvensional dalam politik luar negerinya, memiliki pandangan yang cenderung mengubah perimbangan kekuatan serta stabilitas di beberapa kawasan. Bagaimana kemenangan ini akan mempengaruhi Asia secara keseluruhan, dan lebih jauh lagi, Palestina?

Pengaruh Kebijakan Trump pada Asia

1. Hubungan AS dan China yang Semakin Tegang
Asia Timur diprediksi akan merasakan dampak terbesar dari kebijakan Trump yang cenderung keras terhadap China. Selama masa jabatannya sebelumnya, Trump memperkenalkan tarif perdagangan besar-besaran pada barang-barang China dan menuding negara tersebut sebagai ancaman ekonomi bagi AS. Langkah ini mendorong ketegangan yang terus meningkat di antara kedua negara adidaya. Jika Trump melanjutkan sikapnya, Asia akan menyaksikan kembali persaingan dagang AS-China yang lebih ketat, yang berpotensi memengaruhi rantai pasok global dan stabilitas ekonomi di negara-negara Asia Tenggara.

2. Tekanan terhadap Korea Utara
Hubungan antara AS dan Korea Utara selama kepresidenan Trump sebelumnya juga dipenuhi ketegangan, meskipun Trump sempat mencoba membangun komunikasi dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Kemenangan Trump kemungkinan akan memperbarui tekanan pada Korea Utara terkait program nuklirnya. Ini dapat berimplikasi besar bagi keamanan Asia Timur, khususnya Korea Selatan dan Jepang yang menjadi sekutu utama AS.

3. Aliansi dengan India untuk Menekan China
India, yang terlibat perseteruan perbatasan dengan China, berpotensi menjadi sekutu strategis AS di bawah kepemimpinan Trump. Kerja sama pertahanan antara AS dan India bisa semakin dipererat, dengan AS memasok teknologi militer dan dukungan politik. Hal ini dapat meningkatkan pengaruh AS di kawasan Asia Selatan dan menciptakan dinamika baru dalam hubungan India dan China.

Dampak pada Kawasan Palestina dan Timur Tengah

1. Pendekatan Pro-Israel yang Berlanjut
Pada masa kepemimpinan Trump sebelumnya, kebijakan AS sangat pro-Israel. Salah satu kebijakan paling kontroversial adalah pemindahan kedutaan besar AS ke Yerusalem, yang memicu kecaman dari dunia internasional. Trump berpotensi melanjutkan kebijakan ini jika kembali memimpin, yang kemungkinan akan memperdalam ketegangan di kawasan. Palestina mungkin akan merasakan lebih banyak tekanan, dengan adanya dukungan Trump pada langkah-langkah politik yang lebih menguntungkan Israel, seperti rencana aneksasi Tepi Barat.

2. Normalisasi Hubungan Negara-Negara Arab dengan Israel
Selama masa kepresidenan Trump, AS berhasil mendorong negara-negara Arab seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Kebijakan ini bisa berlanjut dan melibatkan lebih banyak negara di Timur Tengah. Bagi Palestina, langkah ini dirasakan sebagai pengkhianatan, karena semakin banyak negara-negara Arab yang mengesampingkan dukungan untuk Palestina demi kepentingan hubungan dengan AS dan Israel. Dampaknya, perjuangan Palestina untuk memperoleh pengakuan negara dan dukungan regional bisa semakin sulit.

3. Tekanan Terhadap Iran dan Dampaknya bagi Stabilitas Kawasan
Salah satu kebijakan luar negeri Trump yang paling agresif adalah penarikan AS dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018. Jika Trump terpilih kembali, tekanan terhadap Iran kemungkinan akan semakin intens, yang dapat menciptakan ketidakstabilan lebih lanjut di Timur Tengah. Ketegangan antara Iran dan Israel, serta pengaruh Iran di Palestina melalui kelompok Hamas, juga akan meningkat. Hal ini berpotensi memicu konflik yang dapat merugikan stabilitas regional.

Bagaimana Asia dan Palestina Bisa Menghadapi Kebijakan Trump?

Dengan melihat potensi dampak yang ada, negara-negara di Asia dan Palestina perlu menyiapkan strategi dalam menghadapi kebijakan AS di bawah kepemimpinan Trump. Diplomasi regional menjadi semakin penting, baik untuk menjaga stabilitas ekonomi maupun untuk menghindari konflik. Palestina, khususnya, perlu menggalang lebih banyak dukungan dari negara-negara lain yang memiliki pandangan sejalan terhadap hak asasi manusia dan pengakuan negara.

Dalam hal ini, Catatan redaksi menyimpulkan bahwa kemenangan Donald Trump di Pilpres AS memang masih memerlukan waktu untuk mengungkap dampak penuh pada Asia dan Palestina. Namun, dari rekam jejaknya, dapat diprediksi bahwa Trump akan mengambil langkah-langkah yang berdampak besar pada kedua kawasan ini. Dengan ketidakpastian global yang semakin meningkat, baik Asia maupun Palestina harus bersiap menghadapi dinamika baru yang mungkin akan menguji stabilitas, kemitraan, dan perjuangan hak mereka di bawah bayang-bayang kebijakan Amerika yang semakin kuat. (KSC)

Pos terkait