Bobby Harus Sadar Diri dan Pahami Posisinya Sebagai Pejabat Publik

MEDAN | kliksumut.com – Pengamat Pemerintahan Arifin Saleh Siregar meminta Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution sadar diri terhadap posisinya saat ini. Kata Arifin, Bobby harus bisa membedakan kapan dirinya bertindak sebagai menantu presiden, kapan dirinya bertindak sebagai Wali Kota Medan. Sebagai orang nomor satu di Pemko Medan, Bobby merupakan pejabat publik yang turut menyandang kepentingan publik.

“Dia juga harus bisa memilah milah mana yang harus dikedepankan mana yang harus dikesampingkan. Dan dia juga harus bisa mengambil keputusan skala prioritas dalam posisinya sebagai kepala pemerintahan dibanding dengan keluarga istana,” kata Arifin, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Wartawan Diusir Dari Kantor Wali Kota Medan, Ombudsman Sumut: Ada Hak Publik Yang Melekat Pada Bobby Sebagai Wali kota

Bacaan Lainnya


Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU ini mengatakan, sebagai pejabat publik, Bobby Nasution itu milik publik, milik warga Kota Medan. Dan konsekuesinya sebagai pejabat publik, lanjut Arifin, tentu tak bisa dihindari dengan ketentuan atau SOP terhadap pengawalan terhadap keluarga presiden.

“Di sini lah dia menentukan posisinya itu. Dia harus berani dan tegas. Kapan dia (bersikap sebagai) pejabat publik, dan kapan dia (bertindak sebagai) keluarga istana,” kata Arifin.

Jadi, lanjut Arifin, antara jabatan Wali Kota Medan dan keluarga istana tidak bisa dicampuradukkan dalam setiap saat. Sama halnya ketika bertemu dengan awak media atau dalam momen wawancara.

Pos terkait