REPORTER: Dody Ariandi
EDITOR: Wali
KLIKSUMUT.COM | LANGKAT – Rawan kebakaran besar, akibat gudang BBM solar dan premium ilegal. Kerab beroperasi, membuat Masyarakat Dusun Sukajadi Desa Karang Rejo Kecamatan. Stabat geram hingga melakukan aksi demo, meyita perhatian dari anggota DPRD Fraksi PXN dan NAXXEM.
Mengetahui, misi dari Masyarakat tersebut, 2 anggota DPRD membantu geruduk gudang tersebut, selanjutnya informasi tersebut diketahui pihak Kepolisian hingga petugas dari Polres Langkat dipimpin Budianto, Senin (11/11/2024) tiba dilokasi gudang berdomisili di Jalan Lintas Binjai – Stabat.
Bahan Bakar Minyak solar dan premium oplosan dari bahan Kondensat memiliki bentuk yang mirip dengan bensin dan mudah terbakar. Kondensat memiliki angka oktan berkisar antara 65,0 sampai dengan 75,0. Kondensat dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar bensin dengan cara diblending dengan senyawa lain.
BACA JUGA: Diduga Terima Atensi dari Mafia BBM Oplosan, Kapolsek Panai Hilir Bungkam Dikonfirmasi Wartawan
Perihal temuan tersebut Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menerima serahan BBM oplosan tersebut dari Masyarakat, Selasa (12/11/2024).
“Benar, Polres Langkat menerima serahan dari warga berupa 2 unit mobil pick up L 300 no plat BK 8519 AE dan BK 8856 XP dan 65 jerigen berisi minyak pertalite sebanyak lebih kurang 2,5 ton, Senin (11/11/2024) sekira pukul 14.00 WIB,” sebut David Triyo.
“Perihal kepemilikan gudang tersebut, kami harus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pidana apa yang terjadi. Saat ini kami masih menyelidiki siapa pemilik dan dari mana asal usul dari BBM tersebut,” tambah David.
Enggan menyebutkan identitas, demi kemanan, seorang disebut narasumber kepada kliksumut.com, Rabu (13/11/2024) mengatakan, “ini sebenarnya setingan (skenario yang dibuat-buat saja) sebab warga yang demo juga tidak semua berasal dari dari lokasi tersebut, ini dilakukan karena persaingan Bisnis Gelap, gudang yang di gerub tersebut milik R saat ini dia punya 3 gudang ilegal,” kata Narsum.
Lanjut, Narsum, mengatakan, tindakan 2 anggota DPRD Kabupaten Langkat, dari Fraksi PXN dan NAXXEM itu jelas cipta kondisi geruduk gudang minyak milik R, mengapa, di Fraksi PXN berinisal SR menjabat sebagai sekretaris di Komisi-B, kemudian anggota Komisi B berinisal DP terlibat kasus gelapkan uang nasabah KSPPS Pradesa hingga ratusan juta rupiah.
Selanjutnya, dari Fraksi NaXXem berinisal EW menjabat sebagai sekretaris, Wakil Ketua berinisal MR terlibat kasus
minyak kondensat sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Dulu asal minyak mentah dari Telaga Said Langkat, sekarang dari Aceh Timur Peurlak, dengan mengendarai Truk tutup bak tinggi. Selain itu sekitar dua tahun lalu oknum yang terlibat AKBP Akhiruddin Hasibuan. Dulu beliau yang beck up semua kegiatan minyak suling di Langkat Melalui, MR salah satu DPRD terpilih saat ini, dan MA salah satu, pengusaha minyak kondensat di Langkat.
BACA JUGA: Mafia BBM Merajalela Dibeberapa Tangkahan di Sibolga, Polisi Diminta Turun Gunung
Narsum juga meminta Kapolres Langkat harus tegas dan tanggap perihal marak minyak Ilegal di wilayah hukum kerja Polres Langkat. Jangan hanya kegiatan seremonial saja.
Selain itu, Narsum juga mengatakan saat ini di Kecamatan Tanjung Pura Masi terus beroperasi minyak oplosan di berbagai Desa.
“Mafia minyak, bermain dengan SPBU yang ada di Gebang hingga Hinai menguras minyak subsidi cara mafia menggunakan Mobil Pick Up melakukan pengisian dari siang hingga malam,” tutup Narsum. (KSC)