TANJUNGBALAI | kliksumut.com – Beredar di media sosial tentang buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Mansyur Tanjungbalai, Selasa (18/7/2023), sebab salah seorang yang memiliki akun di Facebook bernama Rahman Sinaga mengeluarkan kekecewaannya atas orangtuanya yang ingin berobat ditolak.
Akun Facebook bernama Rahman Sinaga dalam kalimatnya yang dikutip kliksumut.com tanpa adanya edit atau perbaikan redaksi seperti ini:
BACA JUGA: BNNK Tanjungbalai Gelar Peringatan HANI 2023
“Orangtua sudah 1 minggu sakit…dirawat di rumah,
jdi ada inisiatif membawa kerumah sakit umum Tanjung Balai.
Bukan mendapat pelayanan akan tetapi mendapat penolakan utk di rawat inap,
alasannya penyakitnya belum sesuai prosedur utk di rawat inap, Mungkin rawat inap hnya utk pasien yg udah agak dokat2, atau udah bauk2 tanahya?
padahal ruangan ada & bukankah mencegah lebih baik dri pada mengobati?
Dan bpjs orgtua slalu di potong dri gaji tiap bulannya.Sok bicara prosedur.
Kutandai muka kalian smoga suatu saat nanti kita jumpa.✌️✌️✌️
Doakan kamu abah kamu ni, biar ku bungkaskan prosedur org tu.
1 kata utk kalian sampah!!!, Kami mau berobat bukan mau piknik.
Tak tipe kami pulak mau dapat ruangan pakek org dalam!!!
Panggilanya doog ya? Kok gak salah anjing itu di negeri inggris.✌️✌️✌️”.
Demikianlah kalimat yang dilontorkan oleh Rahman Sinaga yang sudah kesal dengan prilakunya dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Mansyur Tanjungbalai.
Selanjutnya kliksumut.com melakukan konfirmasi kepada Rahman Sinaga menjelaskan kepada wartawan dan menceritakan kronologinya bahwa awalnya orang tuanya sudah satu minggu lebih tindk masuk mengajar karena sakit malaupun sudah berobat ke salah seorang mantri (pekerja kesehatan desa).
“Jadi gini bang, orangtua sudah satu minggu sakit sudah berobat kemantri tapi tidak sembuh juga dan tak ada perubahan, makana dia minta dibawa kerumah sakit,” jelas Rahman Sinaga.
Rahma Sinaga menjelaskan lagi saat disana, orangtuanya yang didampingi adiknya mendapat kabar bahwa ditolak oleh pihak rumah sakit.
“Sampai disana adik saya yang mendampingi, setelah di periksa dokter yang bernama Dtm, katanya semua normal dan tidak boleh dirawat inap, begitu katanya prosedurnya.. Logikanya orang yang baru sampai dari luar pasti tekanan darahnya naik, sebelumnya tekanan darahnya rendah saat di periksa mentri, Sebelum berangkat kami menelpon teman yang kerja di Rumah Sakit katanya ada ruangan kosong, Tapi mereka membentak-bentak adik dan teman kami yang jabatannya hanya sekedar perawat,” ungkap Rahma Sinaga saat menceritakan kejadian tersebut.
Karena dengan kekecewaan dari RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai, secara bergegas membawa orangtuanya ke Rumah Sakit Hadi Husada Tanjungbalai dan dilakukan perawatan inap.
“Karena saya kecewa, jadi saya bawa orangtua langsung ke RS Hadi Husada Tanjungbalai, Alhamdulillah pihak Rumah Sakit Hadi Husada membolehkaan dirawat inap,” ungkapnya.
Yang menjadi kekecewaan Rahman Sinaga bahwa BPJS yang orangtuanya seorang PNS setiap bulan gajinya dipotongkan tapi tidak bisa digunakan.
BACA JUGA: Koalisi Aktivis Bersatu Tanjungbalai Minta DPO Narkoba Inisial Bro Ditangkap
“Yang menjadi kekecewaan saya untuk apa BPJS PNS itu di bayar tiap bulan tapi tidak bisa digunakan?, Apakah ruang rawat inap itu hanya untuk pasien yang koma? Atau harus stengah mati?. Sementara moto kesehatan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Kondisi penyakit yang dialami orang tua saya, sakit lambung, gula, terus gejala strok ringan, selama ini yang saya dengar, kok mau ruangan di RSU Tengku Mansyur Tanjungbalai mesti ada orang dalam yang ngurus, seolah-olah BPJS lemah dan tak memiliki kekutan,” ucap Rahman Sinaga kesel.
Sementara itu, kliksumut.com melakukan konfirmasi kepada Direktur RSUD Tengku Mansyur, dr Tengku Mestika Mayang melalui WhatsApp mengatakan bahwa pihaknya akan telusuri sesuai apa yang terjadi. “Kami nanti akan telusur… sesuai apa yangg terjadi, Lapangan sementara sudah sesuai protap dan yang melayani dokter yang paling lembut dan paling baik ini. Mudah-mudahan hari ini pasiennya datang untuk rawat jalan,” jelas dr Tengku Mestika Mayang, Selasa (18/7/2023) pagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, Dr Hj Nurhidayah A Ritonga yang juga dikonfirmasi sebelum Direktur RSUD Tengku Mansyur, dr Tengku Mestika Mayang memberikan jawaban kepada kliksumut.com Senin (17/7/2023) malam mengatakan bahwa akan menindaklanjuti kejadian tersebut. “Siap, ditindak lanjuti dulu Yo,” sebutnya. (Gani)