Bentrok Sekelompok Masyarakat, Meninggalkan Rasa Trauma Bagi Pekerja TPL

Saat berlangsung dialog antara pihak perusahaan, dinas terkait dan masyarakat, bongkahan batu beterbangan menghujani pekerja yang sedang melakukan penanaman. Spontan terjadi kekerasan yang dilakukan sekelompok orang menyerang security dan buruh perusahaan dengan menggunakan kayu.

“Puluhan security kami tak mampu menghalau amukan massa. Walaupun di lapangan ada pihak kepolisian tapi juga tidak bisa mengatasinya. Karena jumlah kelompok massa itu sangat banyak. Syukurnya masih kami bisa selamat,” sebut purnawirawan polisi ini.

Bacaan Lainnya

Alisman mengaku, kejadian ini membuat sebagian besar pekerja mengalami trauma, walaupun tugas pengamanan adalah tanggungjawab kami sebagai security.

Baca juga: Lakukan Percepatan Penyaluran Dana Desa, Kemendes Apresiasi Upaya Pemprov Sumut

Alisman mengaku heran, konflik panas ini terjadi beberapa tahun belakangan ini antara perusahaan dan sekelompok masyarakat yang mengklaim punya tanah adat. “Dulu pas saya menjabat Kapolres kejadian seperti ini tidak pernah terjadi. Bahkan, perusahaan sudah melakukan penanaman pohon bahan baku pulp untuk keljma kalinya. Nah, pas penanaman rotasi yang ke 6 kok diributkan,” ucapnya.

Ia berharap, pemerintah dan kepolisian mengambil langkah dan kebijakan dari persoalan ini, agar para pekerja tidak menjadi korban. “Kami hanya menjalankan tugas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kami di perusahaan mencari rejeki. Jangan lah kami menjadi korban dari konflik ini,” ungkapnya. (wl)

Pos terkait