EDITOR: Bambang Nazaruddin
KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan akan segera berakhir pada bulan November 2024 mendatang. Koni Medan akan merencanakan Musyarawah Kota (Musorkot) dalam rangka pemilihan Ketua Umum baru periode 2024-2028.
Berbagai desas desus Bakal Calon Ketua perlahan-lahan muncul di permukaan. Ada dari kalangan pemerintahan maupun kalangan swasta.
Menurut Yopie War sebagai insan olahraga di kota Medan, Selasa (15/10/2024) mengatakan siapapun yang ikut mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua KONI Medan harusnya yang berkualitas, berbobot, mempunyai pengalaman di organisasi khususnya di bidang Olahraga, serta punya anggaran dana sendiri alias bukan pengangguran yang hanya mengandalkan donatur dibelakang layar.
BACA JUGA: Ketua Umum KONI Medan Apresiasi Keberhasilan Jaka/Lando di PON XXI/2024
Disamping itu, tambah mantan Sekretaris Umum Pengprov Akuatik Sumut, juga harus diperhatikan backgroud, track and recordnya, jangan pula nanti jabatan Ketua KONI Medan ini dibuat sebagai pekerjaan utama dalam mencari nafkah.
“Nah ini salah satu yang menjadi bahan pertimbangan bagi pemilik suara dalam pemilihan Ketua KONI Medan yang akan digelar Desember 2024. Oleh karena itu jangan asal memilih dan memberi dukungan bagi calon atau kandidat hanya karena dijanjikan atau iming-iming sebuah “amplop”. Bagaimanapun nantinya kalau seorang calon main “amplop”, otomatis akan berusaha mencari celah untuk korupsi demi menutupi amplop yang sudah dikeluarkan”, tegas mantan Ketua Umum Pengprov Triathlon Sumut ini.
Yopie menjelaskan bahwa KONI Kota Medan sebagai barometer pembinaan atlet di Sumatera Utara harus di nahkodai seorang yang memang komitmen bisa mengembangkan prestasi olahraga semakin lebih baik lagi serta mewujudkan Medan sebagai kota atlet.
BACA JUGA: Ketua KONI Medan Semangati Atlet Senam Sumut
Yopie menyarankan, apabila nanti panitia penyelenggara Calon Ketua KONI Medan sudah membuka pendaftaran calon diharapkan agar dibuka secara luas dan transparan, netral tanpa ada intervensi terhadap siapapun yang menjadi kandidat. (KSC)
