Aquafarm Nusantara Jangan Melawan Pemerintah

MEDAN | www.kliksumut.com — Kunjungan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz ke Danau Toba, awal Februari 2020, ditengarai sebagai upaya legitimasi operasional PT Aquafarm Nusantara atau Regal Springs yang diduga mencemari Danau Toba.

Bacaan Lainnya

Dewan Penasihat Relawan Indonesia Kerja (RIK) Ustad H. Farhan Simanjuntak mengatakan, seharusnya Dubes Swiss membahas upaya penyelamatan Danau Toba dengan membuktikan tuduhan mencemari Danau Toba yang dilakukan perusahaan Regal Springs ketika bertemu Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah adalah tidak benar.

Baca juga : RIK Apresiasi Plt Wali Kota Medan Hadiri Sidang Tipikor 

“Jangan bicara investasi perusahaan Swiss di Sumut apalagi mendukung program pariwisata pemerintah pusat di Danau Toba jika tidak berkomitmen menjaga kualitas air Danau Toba.” kata Ustad H. Farhan Simanjuntak kepada media, Selasa 11 Februari 2020.

Menurut penasihat relawan Jokowi ini, pemerintah pusat sudah menggelontorkan triliunan rupiah untuk mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata baru diluar Bali, Lombok dan lain – lain, namun akan sia – sia manakala kualitas air Danau Toba tercemar oleh pakan ternak ikan tilapia atau ikan nila kerambah jaring apung.” Aquafarm Nusantara atau Regal Springs jangan melawan pemerintah, jangan melawan kepada Pak Jokowi. Kami akan mengawal program pemerintah memajukan Danau Toba.” sebut Ustad H.Farhan Simajuntak.

Sebelumnya Duta Besar Swiss Kurt Kunz meyakinkan kerja sama perdagangan bebas akan memperkuat hubungan dagang Swiss dengan Indonesia. Indonesia, kata Kunz memiliki sektor andalan yang dibutuhkan Swiss seperti minyak kelapa sawit, ikan, emas, alas kaki, kopi, mainan, tekstil, furnitur, peralatan listrik, mesin, sepeda, dan ban.

Baca juga : Silaturahim Balon Wakil Walikota Medan Aditya Pranata, Ketua DPP RIK : Siap Dukung Pasangan Calon Yang Jujur dan Amanah

Dubes Kunz mengatakan Swiss akan memberikan bebas pajak untuk produk kelapa sawit yang ditunjukan untuk pakan ternak, technical purposes dan re-ekspor.

Beberapa perusahaan berstatus penanaman modal asing asal Swiss di Indonesia seperti Nestle yang sudah cukup lama di Indonesia, perusahaan budidaya ikan Regal Springs di Danau Toba, Sumatera Utara.” Swiss berkomitmen meningkatkan investasi dan menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” kata Kunz. (Halian)

Pos terkait