Ancam Keselamatan, Warga Minta Pemkab Labura Perbaiki Jembatan Penghubung Desa Sei Sentang Kualuh Hilir

Ancam Keselamatan, Warga Minta Pemkab Labura Perbaiki Jembatan Penghubung Desa Sei Sentang Kualuh Hilir
JEMBATAN RUSAK: Lobang menganga pada pangkal jembatan penghubung di Dusun Desa Sei Sentang, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (gambar kiri) dan kerusakan pada bagian tengah jembatan (gambar kanan). (FOTO: Ist)

LAPORAN: Redaksi
EDITOR: Ahmad Zulfikar Sagala

KLIKSUMUT.COM | LABUHANBATU UTARA – Warga Desa Sei Sentang, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, hanya bisa mengelus dada. Pasalnya, jembatan penghubung menuju Kota Aek Kanopan, kini dalam kondisi rusak parah dan mengancam keselamatan pengendara.

Bacaan Lainnya

Pada bagian pangkal jembatan, terlihat lobang menganga akibat plat besi yang semula menjadi alas, kini telah patah dan amblas. Demikian juga pada bagian tengah jembatan, sejumlah plat besi telah copot dan jatuh hingga menyisakan bagian pinggir terangkat keatas.

Jembatan sepanjang 70 meter ini tepat berada di Dusun Sei Juragan, Desa Sei Sentang, merupakan akses utama yang digunanakan warga mengangkut berbagai hasil pertanian dari empat desa yakni Desa Sei Sentang, Kuala Bangka, Teluk Pie dan Tanjung Mangedar dan Kelurahan Kampung Mesjid menuju Kota Aek Kanopan sebagai ibukota Kabupaten Labura.

BACA JUGA: Bupati Labura Belikan Pakaian Lebaran Untuk Ratusan Anak Yatim

Warga Sei Sentang, Nurdin Panjaitan mengaku, jembatan tersebut mengalami kerusakan dalam beberapa tahun terakhir dan luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura.

“Kalau tidak salah ingat, jembatan ini dibangun pakai plat besi tahun 2016. Sebelumnya hanya kayu. Sekarang umurnya 8 tahunan, sudah rusak dimakan usai. Apalagi jembatan ini akses utama masyarakat bawa hasil tani ke Kanopan,” sebut Nurdin.

Nurdin juga mengatakan, sejak dibangun, jembatan yang dibawahnya parit pembuangan air pasang surut tersebut, belum pernah mendapat perbaikan. Untuk itu, warga terpaksa ekstra hati-hati saat melintas, teruma kendaraan roda empat yang sedang mengakut hasil pertanian.

“Salah-salah ban masuk lobang, jembatan bisa patah atau truk guling ke parit,” tambah Nurdin.

BACA JUGA: Bupati Labura Lantik 12 Jabatan Fungsional P3K Teknis

Agar tidak makan korban, Nurdin berharap Pemkab Labura segera melakukan perbaikan, agar akses pengubung 4 desa dan 1 kelurahan, tetap lancar dan aman dilalui.

“Apalagi ini sudah mau Hari Raya, makin banyak warga yang lewat jembatan ini. Mau silarurahmi dengan sanak keluarga,” tambah Nurdin.

Sementara Akbar Batubara mengatakan, jembatan Sei Sentang menjadi akses tercepat dari sejumla desa menuju Kota Aek Kanopan. Jika terputus, warga terpaksa memilih jalan alternatif dengan memutar melalui Kota Negeri Lama, di Kabupaten Labuhanbatu. Selain jarak tempuh semakin jauh, juga makan waktu hingga 5 jam untuk sampai ke Kota Aek Kanopan.

BACA JUGA: Jokowi dan Wagub Sumut Tinjau Jalan Rusak di Labura, Juli 2023 Mulai Diperbaiki dengan Anggarakan Rp800 Miliar

“Kalau dari Kampung Mesjid ke Kota Kanopan lewat Sei Sentang, paling 2 jam sudah sampai. Jaraknya sekitar 60 kilometer. Kalau dari Negeri Lama, bisa 5 jam. Jauh itu memutar,” jelas Batubara.

Batubara juga menyebutkan, sebelumnya masyarakat di empat desa dan satu kelurahan di Kecamatan Kualuh Hilir, kerap menggunakan akses sungai menuju Kota Aek Kanopan sekitar 20 tahun lalu.

“Kalau dulu, orang mau ke Kanopan pakai boat. Masih bisa lewat sungai. Sekarang sudah dangkal, boat tidak bisa lagi mudik ke hulu. Jadi orang pilih jalur darat,” jelas Batubara.

Senada, Batubara juga berharap, Pemkab Labura segera melakukan perbaikan jembatan penghubung Sei Sentang, agar akses masyarakat mengangkut berbagai hasil pertanian dapat berlangsung lancar dan aman.

“Kalau panen sawit tiap hari. Paling dekat lewat jembatan itu. Tapi nanti kalau sudah panen padi, biasanya tambah ramai lewat situ. Bisa runtuh. Besi plat sudah lapuk dimakan usia,” tutup Batubara. (KSC)

Pos terkait