Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter

Anak Krakatau Erupsi Dua Kali, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Gunung Anak Krakatau saat erupsi di Selat Sunda di Lampung Selatan, 23 Desember 2018. (Foto: Antara/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat via REUTERS)

kliksumut.com Anak Krakatau, Jumat (9/6/2023), mengalami erupsi sebanyak dua kali hanya dalam tempo satu jam. Gunung berapi tersebut memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter ke udara, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Gunung berapi tersebut mengalami erupsi ada pukul 07.46 waktu setempat, lalu meletus lagi 62 menit kemudian. Foto yang dibagikan PVMBG menunjukkan pelebaran awan besar yang mengepul dari gunung berapi dan bergerak ke barat daya.

BACA JUGA: Ayo… Jajal Lereng Gunung Sibayak, Mountain Bike 2023 Suguhkan Alam Terbuka

Bacaan Lainnya

Anak Krakatau memiliki ketinggian 157 meter di atas laut (mdpl), terletak di Selat Sunda. Gunung tersebut telah mengalami erupsi lebih dari 10 kali sejak Maret tahun ini. Jarak pemukiman terdekat ke area gunung berapi itu sekitar 16,5 km.

PVMBG telah mengeluarkan imbauan tingkat siaga tertinggi kedua, menurut Oktory Prambada, seorang pejabat di badan tersebut. Namun, tidak ada perintah evakuasi meski wisatawan dan penduduk disarankan untuk tidak mendekati atau mendaki gunung berapi tersebut.

Indonesia berlokasi di “Cincin Api” Pasifik dan memiliki 127 gunung berapi aktif.

Letusan Anak Krakatau pada Desember 2018 memicu tanah longsor bawah laut yang memicu tsunami di Banten, Jawa Barat, dan juga wilayah Lampung yang menewaskan sedikitnya 430 orang.

BACA JUGA: Reruntuhan Pesawat dan 21 Jenazah Ditemukan di Lereng Gunung Nepal

Pada Jumat (9/6), empat gunung berapi di Tanah Air berada pada tingkat siaga tertinggi kedua, termasuk Anak Krakatau, Merapi di Jawa Tengah, Semeru di Jawa Timur, dan Karangetang di Sulawesi Utara.

Anak Krakatau muncul dari gunung berapi Krakatau, yang meletus secara hebat pada 1883 dan menewaskan lebih dari 36.000 orang dalam rangkaian tsunami. (VOA)

Pos terkait