AMT Tim Pemenangan Kedan Dilaporkan ke Polres Tapteng atas Dugaan Pelecehan Seksual

AMT Tim Pemenangan Kedan Dilaporkan ke Polres Tapteng atas Dugaan Pelecehan Seksual
Tim media Masinton-Mahmud diduga mendapatkan pelecehan seksual pada dada sebelah kirinya saat kericuhan debat pertama. (kliksumut.com/Benny)

REPORTER: Benny
EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | TAPTENG – Dalam suasana tegang debat publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah, insiden mengejutkan terjadi di Ballroom Hotel Pia Pandan. NS, seorang anggota tim media Pasangan Calon (Paslon) Masinton Pasaribu – Mahmud Efendi Lubis nomor urut 2, diduga mengalami pelecehan seksual oleh AMT, anggota tim pemenangan rival. Kejadian yang berlangsung pada pukul 20.30 WIB tersebut memicu protes keras dan akhirnya berujung pada pelaporan resmi ke Polres Tapanuli Tengah.

Joko Pranata Situmeang, SH, kuasa hukum dari tim pemenangan Paslon nomor urut 2, menjelaskan bahwa pelecehan terjadi saat kericuhan berlangsung. “NS yang merupakan tim dokumentasi Paslon Masinton-Mahmud mengaku mengalami pelecehan pada dada sebelah kiri. AMT diduga melakukan tindakan tersebut saat situasi debat memanas,” ujar Joko.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: MAMA Gagas Eskalator di Papan Tinggi, Kedan Sebut Menghayal, Masinton: “Banyak Bergaul, Jangan Seperti Katak dalam Tempurung”

Sebagai tindak lanjut, tim hukum langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Tapteng dan mengajukan visum di RSUD Pandan. Dari hasil pemeriksaan awal, dokter menemukan adanya luka lebam pada tubuh NS. “Ditemukan luka lebam di payudara kiri NS yang diduga akibat tindakan AMT. Kami berharap polisi segera menyelidiki dan menyita barang bukti, termasuk CCTV yang kemungkinan ada di dalam ballroom,” tambah Joko.

Debat Publik Berujung Ricuh, Saling Dorong Antar Pendukung

Sebelumnya, debat publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah berjalan panas. Ricuh bermula dari yel-yel yang diteriakkan pendukung kedua belah pihak, yang berujung pada saling dorong antara Khairul Kiyedi Pasaribu, calon nomor urut 1, dengan Masinton Pasaribu, calon nomor urut 2.

Situasi semakin memanas ketika pendukung kedua Paslon ikut naik ke panggung, hingga TNI-Polri yang bertugas harus turun tangan untuk meredam konflik. Meski sudah berusaha dilerai, ketegangan terus berlanjut, memperlihatkan kuatnya persaingan antar kandidat menjelang pemilihan.

BACA JUGAPilkada 2024, Masyarakat Tapteng Dukung “MAMA” untuk Perubahan Besar

Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan dan Insiden Kericuhan

Polres Tapanuli Tengah kini tengah mendalami laporan dugaan pelecehan seksual serta akan mengamankan rekaman CCTV untuk memastikan kronologi kejadian. Tindakan tegas diharapkan dapat segera diambil guna memberikan keadilan bagi korban sekaligus menjaga integritas dan keamanan proses pemilu di wilayah tersebut.

Perkembangan lebih lanjut dari kasus ini masih dinantikan, sementara publik menyoroti persaingan sengit di antara kedua Paslon yang semakin menghangatkan suhu politik di Tapanuli Tengah. (KSC)

Pos terkait