Aldi Jalani Latihan Semi Militer dengan Hasil Emas dan Perunggu

Aldi Jalani Latihan Semi Militer dengan Hasil Emas dan Perunggu
Aldiko Situmorang

EDITOR: Bambang Nazaruddin

KLIKSUMUT.COM | MEDAN – Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) untuk atlet cricket PON Sumut berlangsung di Batalyon Komando 469 Kopasgat Polonia Medan. Pelatihan semi militer yang merupakan program PCI Sumut dengan tujuan membentuk atlet PON untuk memiliki mental juara. Hal ini terbukti membuat cowok yang akrab disapa Aldi bersama teman satu tim dengan hasil genggaman 1 emas dan 2 perak di arena PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

Bacaan Lainnya

“Hasil latihan selama 2 bulan di Batalyon Komando 469 Kopasgat sebelum turun berlaga di arena PON, akhirnya bersama dengan teman-teman satu tim berhasil meraih prestasi dari pertandingan sesungguhnya dengan menaklukkan tim Jakarta dengan skor 41-38 pada partai final kategori super sixes dan meraih dua perunggu masing-masing dalam pertandingan T10, dan last man stand”, ujar Aldiko Situmorang di Medan, Sabtu (5/10/2024).

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed) merasa senang dan bangga serta bersyukur atas kemenangan yang diraih diajang bergengsi olahraga tanah air yang digelar empat sekali.

BACA JUGA: Salsa Harumkan Nama Unimed di Perhelatan Olahraga Nasional

“Perasaan yang saya rasain setelah meraih medali di arena PON ini sangat bangga dan bersyukur atas kemenangan yang telah diraih, dan terimakasih kepada orang tua telah mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk saya. Terutama kepada pengurus PCI Sumut, khususnya Pak Wangsa Amin dan Pak Abdul Hakim Siregar yang juga merupakan dosen di FIK Unimed terimakasih telah membina dan memberikan pengalaman yang baik karena dilatih dengan cara yang luar biasa dengan disiplin yang tinggi”, tutur pemain bernomor punggung 27 ini.

Anak dari pasangan Arlijon Amandus Situmorang dan Asriana Br Panjaitan merasakan selama Training Center (TC) di Batalyon Komando 469 Kopasgat dengan pola latihan dan pembinaan atlet serta disiplin dibuat semi militer.

Menurut cowok yang dilahirkan di Medan ini, pelatihan yang harus diterima para atlet cricket tersebut sangat keras namun tidak kasar. “Latihan memang harus keras, harus dilatih dengan keras. Atlet apapun itu pasti berlatih dengan keras. Jangan mimpi juara kalau latihan banyak bercanda dan banyak toleransi”, sebut atlet yang berdomisili di Pasar I Gang Restu Medan ini.

Selama 2 Bulan masa TC berlangsung, anak sulung dari bersaudara ini bersama teman satu tim telah siap dan memiliki kemampuan untuk dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya sehingga mampu memberikan hasil maksimal di PON Aceh-Sumut.

BACA JUGA: Syafira: Kenangan Manis Ajang PON Aceh-Sumut tak Pernah Terlupakan

Pendoyan sate dan nasi goreng ini selama melakoni olahraga cricket pasti memiliki segudang cerita suka maupun duka selama menjalani Pelatda. Setiap harinya harus menempuh Medan ke Lubukpakam dengan naik sepeda motor dari pagi sampai sore, kemudian di latihan di Batalyon Komando 469 Kopasgat Polonia Medan selama 2 bulan dengan latihan semi militer dimana kedisiplinan itu penting bagi seorang atlet.

“Selama menjalani latihan segala sesuatu ini memiliki dampak yang positif, membuat agar kami fokus terhadap PON tersebut, segala pengorbanan tersebut terbayar lunas dengan prestasi yang kami hasilkan dengan prestasi emas dan dua perunggu”, tutup pengidola Iwan Fals dan Jun Munthe ini. (KSC)

Pos terkait