KUTACANE | kliksumut.com – Terkait dengan honor vaksinator belum dibayarkan oleh petugas tenaga kesehatan sejumlah puskesmas di kabupaten Aceh Tenggara, maka Pakar Hukum LSM LIRA, Khairul Amri meminta pada PJ Bupati Evaluasi Kinerja Kadinkes Aceh Tenggara dan Aparat penegak hukum (APH), agar dapat melidik realisasi anggaran yang sudah direalisasikan pemkab setempat kepada dinas kesehatan.
Dana yang sudah di transfer ke dinas kesehatan setempat di peruntukan kepada TIM vaksinator tenaga medis dari jajaran dinas kesehatan yang bersumber dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) dari pemerintah Aceh tenggara tahun 2022.
Bahwa dana tersebut di peruntukan untuk kegiatan pelaksanaan vaksinasi dan penanggulangan Covid-19 terhitung sejak bulan januari sampai september tahun 2022 ini.
Kepad kliksumut.com, pakar hukum LSM LIRA Khairul Amri menjelaskan bahwa tenaga TIM Vaksinator yang ditugaskan dinas kesehatan di seluruh Puskesmas berjumlah sepuluh (10) orang untuk di dinas kesehatan. 10 Orang ini sudah sesuai dengan Surat Keputusan (SK) yang telah diterbitkan.
“Sekitar 200 orang sebagai TIM Vaksinator yang di tugas kan sampai saat ini belum mendapat hak honor mereka. Padahal mereka yang ditugaskan untuk bekerja sudah menjalankan tugas sebagai tenaga vaksinator kesehatan sesuai dengan tugas yang dibebankan serta penuh dengan tanggung jawab. Kita menduga dengan tidak terbayarkannya tunggakan honor petugas vaksinator tenaga kesehatan ini, ratusan petugas vaksinator meradang,” jelas Khairul Amri.
Kharul Amri menambahkan lagi tercatat dari bulan April sampai dengan Desember tahun 2022 honor atau hak TIM vaksinator kesehatan yang belum terbayarkan ditaksir sebesar empat (4) miliar untuk honor petugas vaksinator saja.
