6 Orang Masyarakat Adat Lamtoras Sihaporas Diculik, PT TPL Bantah Keterlibatan

6 Orang Masyarakat Adat Lamtoras Sihaporas Diculik, PT TPL Bantah Keterlibatan
ilustrasi - penculikan (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo)

EDITOR: Wali

KLIKSUMUT.COM | SIMALUNGUN – Beredar informasi sebanyak enam orang masyarakat adat keturunan ompu Mamontang Laut Ambarita diculik oleh sekelompok orang tak dikenal dari rumah mereka di Buntu Pangaturan, Sihaporas, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari, sekitar pukul 03.00 WWIB.

Menurut keterangan dari flayer yang beredar, sekitar 50 orang yang menggunakan dua unit mobil Security PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan sebuah truk Colt Diesel, tiba di lokasi dan membawa beberapa anggota komunitas adat. Korban yang diculik antara lain Tomson Ambarita, Jonny Ambarita, Gio Ambarita, Pranda Tamba, Hitman Ambarita, dan Pak Kwin Ambarita. Hingga kini, keberadaan mereka belum diketahui.

BACA JUGA: TPL Lakukan Peningkatan Produksi Dengan Penanaman Eucalyptus di Wilayah Tapsel

Atas informasi peristiwa tersebut, kliksumut.com mencoba konfirmasi melalui narahubung dari flayer itu yang bernama Henky di nomor telpon di 0852-0693-0773, namun sejak berita ini diterbitkan tidak mau mengangkat bahkan isi whatsApp yang sudah dikirim juga belum mau membalas.

Bantahan PT Toba Pulp Lestari Tbk

PT. Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) dengan tegas membantah informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan penjemputan oknum masyarakat oleh perusahaan. TPL menegaskan bahwa informasi tersebut menyesatkan dan tidak berdasar.

Dalam keterangan resminya, Corporate Communication Head TPL, Salomo Sitohang, menyatakan bahwa perusahaan mempersilahkan para pihak yang meragukan informasi tersebut untuk langsung menghubungi pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang dihimpun TPL dari kepolisian, kegiatan yang dimaksudkan adalah terkait tindak pidana kekerasan yang dialami oleh salah satu karyawan kontraktor perusahaan.

Menurut laporan yang diterima, pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. “TPL menghormati masyarakat adat dan menegaskan bahwa kasus ini adalah kriminal murni yang telah ditangani oleh pihak kepolisian. Tidak ada hubungannya dengan masyarakat adat manapun,” ujar Salomo Sitohang.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Wabup Tapsel: Hadiri Pertemuan Masyarakat dan PT. TPL Serta Minta Semua Pihak Menahan Diri

TPL mengajak seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar, terutama yang bersumber dari media sosial. “Kami berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu kebenarannya dan selalu mengecek keabsahan berita sebelum menyebarkannya,” tambah Salomo.

PT. Toba Pulp Lestari Tbk terus berkomitmen untuk menjalankan operasional perusahaan dengan transparan dan bertanggung jawab, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dan hak-hak masyarakat adat. Perusahaan juga akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar operasional perusahaan. (KSC)

Pos terkait