1.909 Mahasiswa USU Belajar dan Berkarya di Desa lewat KKNT 2022

1.909 Mahasiswa USU Belajar dan Berkarya di Desa lewat KKNT 2022

Tentu saja, bukan hanya Ahmad Tarmizi yang merasakan perubahan dan pengalaman baru dalam KKNT USU 2022. Masih ada ribuan mahasiswa lain yang mengalami pengalaman berbeda di dalam pelaksanaan KKNT.

Mereka juga tidak hanya ada di desa-desa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Namun juga disebar di desa nelayan, desa wisata dan sebagainya, yang tentunya memiliki lebih banyak pengalaman menarik.

Bacaan Lainnya

Mereka berbaur dan terlibat dalam kegiatan bersama masyarakat setempat, melakukan berbagai program kerja dan beraktivitas. Ada yang ikut bertani, nelayan, bertenun maupun peningkatan ekonomi produktif.

Para mahasiswa  juga melaksanakan kegiatan edukatif kepada masyarakat, berupa sosialisasi berbagai upaya peningkatan ekonomi dan produksi, dan lainnya.

Dengan mengikuti KKNT, mereka diharapkan memiliki kemampuan, keahlian dan pandangan baru tentang realitas kehidupan sebenarnya, yang mampu diselaraskan dengan ilmu pengetahuan didapatkan di kampus.

Sekretaris LPPM USU Meutia Nauly SPsi, M.Si, Psikolog berharap, agar proses KKNT ini dapat berjalan dengan baik, dalam konteks mahasiswa belajar mengenai menjaga kesantunan dan menghargai penduduk desa.

Skema KKN sendiri dilaksanakan untuk 10 kategori yakni; Desa Sehat (Peningkatan Kesehatan masyarakat dan lingkungan), Desa Wisata (Peningkatan manajemen bisnis wisata), Desa Tangguh Bencana (Mitigasi dan peningkatakan kapasitas mewujudkan DESTANA),

Kemudian Desa Literasi Digital (Peningkatan pemahaman & penggunaan tentang TIK), Desa Budaya (Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal), Desa Pintar (Pemberdayaan pendidikan formal dan nonformal), Desa Ekonomi Bangkit (Peningkatan Produksi Ekonomi Kreatif dan UMKM).

Selain itu juga kategori  Desa Hijau (Pemanfaatan sumberdaya lingkungan dan pertanian), Desa Toleran (Peningkatan Pemahaman Hukum dan pengukuhan tatanan sosial masyarakat) dan Desa Sejahtera (Peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi).

KKNT regular bersifat wajib dan bernilai setara 4 SKS dengan durasi 7 minggu. Sedangkan KKNT MBKM atau diperpanjang bersifat pilihan dan bernilai setara 16 SKS dengan durasi 16 minggu.

Belajar dan berkarya di desa adalah program KKNT USU yang dilandasi semangat pemberdayaan dan pembangunan desa, khususnya di wilayah  Sumut.

Program ini merupakan bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa, untuk hidup di tengah masyarakat desa.

Tujuannya adalah untuk mengasah softskill dan hardskill kemitraan serta leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.

BACA JUGA: Wagub Sumut Bantu Pembangunan Masjid Dakwah Kampus USU

Pelaksanaannya secara kolaborasi interdisiplin ilmu maupun monodisiplin kompetensi. Teknisnya, situasi, kondisi dan potensi desa dianalisis dan diformulasikan solusinya secara kolaboratif bersama masyarakat.

Melalui program ini mahasiswa diharapkan dapat berkarya secara akademis. Tidak hanya solutif dan tepat guna terhadap masalah desa, tetapi juga mesti dapat menopang pengembangan potensi desa.

Direktur Direktorat Pengembangan Pendidikan USU, Dr. Muhammad Anggia Muchtar, ST, MMIT, menegaskan, KKN memberikan banyak kontribusi positif bagi para mahasiswa dalam membentuk karakter unggul.

Menurutnya, KKN itu mengajarkan nilai-nilai dan cara bersosialisasi, berkomunikasi, interaksi, dan kemampuan menjadi anak mandiri dalam segala hal.

“Nilai-nilai revolusi mental, etos kerja, gotong-royong, dan integritas ditanamkan kepada seluruh peserta KKN, sehingga dapat membentuk karakter kuat generasi Bangsa Indonesia di kemudian hari,” tandasnya. (Swisma)

Pos terkait